Karimun, Kepri (ANTARA News) - Perusahaan asal Jepang, Mitsubishi, Selasa, meninjau langsung potensi pendirian galangan kapal di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Bupati Karimun, Nurdin Basirun, mengatakan kedatangan perusahaan tersebut merupakan respon dari ekspose pemerintah RI ke Jepang beberapa waktu lalu. Dia menjanjikan akan memberikan berbagai kemudahan mulai perizinan hingga fasilitas yang dibutuhkan perusahaan tersebut, jika berminat menanamkan investasi. Menurut Acting General Maneger perusahaan itu, Masataka Nakamura, pihaknya membutuhkan garis pantai sepanjang satu kilometer diperairan yang memiliki kedalaman laut sekitar 10 meter. Di lokasi itu akan dibangun dua dermaga sepanjang 200 meter, kedua dermaga tersebut berfungsi langsung sebagai galangan kapal, dengan kapasitas mampu menampung 10 kapal sekaligus. Fasilitas lain, pihaknya juga akan membangun galangan pengering berukuran 400 X 60 meter dan reklamasi pantai disepanjang garis pantai yang akan digunakan sekitar 200 meter. Setelah meninjau langsung kelokasi kawasan industri galangan kapal di Teluk Paku, Meral milik PT Karimun Indojaya Corporation (KIC), dia menyatakan tertarik. Namun dia belum bisa mengatakan jadwal tepat realisasi investasi yang akan dilakukannya, karena kepastian investasi harus melalui hasil survey yang akan dilakukan oleh timnya. Selain itu, katanya, pihaknya dalam waktu dekat juga akan meninjau lokasi lainnya untuk pendirian industri galangan kapal selain Karimun seperti di Batam, Vietnam dan Burma. Ditanya nilai investasi yang akan ditanamkan oleh Mitsubishi untuk pembangunan industri galangan kapal, dia mengatakan masih rahasia. Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Karimun, Cendra, mengatakan pihaknya akan membantu semaksimal mewujudkan rencana reklamasi dan pembangunan dermaga sesuai kebutuhan perusahaan tersebut. "Yang penting perusahaan itu harus menyatakan keseriusannya akan menanamkan investasi disini, Jika investasi Mitsubishi terealisasi, perusahaan itu akan memiliki galangan pengering terbesar di Indonesia," ucapnya. Pertanyakan Infrastruktur Penunjang Chief administrator Mitsubishi, Mahkoto Ohno menanyakan fasilitas penunjang investasi yang dimiliki oleh Karimun, mulai dari ketersediaan daya listrik, pengadaan air bersih, jumlah tenaga kerja yang dilatih setiap tahunnya dan lokasi pengolahan limbah. Menurut Nurdin Basirun, daya terpasang listrik PT PLN unit kerja Tanjung Balai Karimun saat ini sebesar 19 MW, akhir tahun 2008 PLN akan menambah daya tersebut sebesar 10 MW dari PT Karimun Power Mandiri (KPM). Tentang pengadan air bersih, pemerintah daerah Karimun memiliki sumber air yang mampu memasok kebutuhan air bersih sebesar 40 liter/detik. Mengenai jumlah tenaga kerja yang dilatih setiap tahun mencapai 200 orang. "Tak hanya itu, saat ini kami juga mengesa pembangunan sejumlah pelabuhan dan bandara, untuk membuka akses transportasi Karimun dari laut maupun udara," ucapnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008