Jakarta (ANTARA) - Bekas jerawat menjadi masalah yang paling banyak dikeluhkan, khususnya oleh kaum hawa, karena susah dihilangkan dan mengganggu penampilan.

Bekas jerawat itu muncul dalam beberapa tipe, yakni bopeng atau parut atrofi seperti ice pick scar, rolling scar dan boxcar. Kemudian, bekas jerawat tipe parut hipertropik yang berbentuk seperti benjolan, dan keloid.

"Peradangan parah atau munculnya bekas jerawat bisa terjadi karena luka setelah memencet, teknik facial yang keliru, pengobatan jerawat yang tidak tepat ataupun membiarkan jerawat sembuh dengan sendirinya. Sayangnya tidak ada produk skincare untuk mengatasi skar jerawat ini," ujar dr. Shinta Damayanti, SpKK dari ERHA Clinic dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Saat ini ada beragam tindakan perawatan yang ditujukan untuk mengurangi bekas jerawat tersebut, salah satunya adalah auto microneedle atau microneedle RF, kata Shinta.

Auto microneedle dikenal juga sebagai terapi kolagen, dengan memberi luka-luka kecil pada kulit menggunakan jarum mikro untuk merangsang produksi elastin dan kolagen. Kolagen baru akan membuat kulit wajah lebih halus dan mengurangi kedalaman skar.

Sedangkan microneedle RF, menggunakan teknologi radio frekuensi yang dihantarkan langsung ke lapisan kulit terdalam sehingga memberikan hasil yang signifikan dan permanen.

"Metode ini memang tidak menghilangkan bekas jerawat 100 persen tapi mengurangi, karena memang tidak bisa hilang 100 persen," kata Shinta.

Ia juga menyarankan agar perawatan terhadap luka bekas jerawat dilakukan sejak dini khususnya saat usia di bawah 20 tahun, sebab regenerasi kulit masih sering terjadi.

"Ada baiknya mengobati skar saat usia muda karena hasilnya bisa lebih sempurna," jelasnya.

Baca juga: Kulit berjerawat sebaiknya jangan di-"filler"

Baca juga: Tips bersolek saat wajah berjerawat

 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019