Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan sedang berupaya mencari seorang figur pengganti Dirut PT Pos Indonesia Hana Suryana yang ditahan Kejaksaan Agung atas dugaan korupsi di perusahaan jasa pengiriman tersebut. "Saat tugas dirut dilaksanakan oleh Wakil Dirut. Tetapi kita akan cari pengganti dirut yang berasal dari luar perusahaan," kata Sofyan Djalil, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat. Tujuh pegawai PT Pos Indonesia termasuk Hana Suryana, ditahan Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi senilai Rp40 miliar, enam tersangka dititipkan ditahan di Lapas Cipinang dan sedangkan Dirut ditahan di Rutan Kejagung. Enam tersangka lainnya, yaitu mantan Kepala Kantor Pos Jakarta Pusat, HO, Kepala Kantor Pos Mampang, RAP, mantan Kepala Kantor Pos Jakarta Pusat, HC, Kepala Kantor Pos Pondok Gede, MTF, Kepala Kantor Pos Jakarta Selatan, YTH, dan Kepala Kantor Pos Jakarta Barat, ER. Menurut Sofyan, Kementerian BUMN kuasa pemegang saham PT Pos Indonesia harus secepatnya mencari pengganti Dirut agar operasional perseroan tidak terganggu. "Figur dari luar PT Pos yang dimaksud adalah orang yang bisa memperbaharusi sistem pembukuan, mengerti tentang manajemen, dan bisa membenahi sistem keuangan," katanya. Meski begitu Sofyan tidak merinci lebih lanjut calon pengganti Hana Suryana tersebut. "Tunggu saja. Saat ini atau besok bisa saya teken dan umumkan nama-nama calonnya, tapi tunggu saja," katanya. Lebih lanjut dijelaskan Sofyan, penanganan kasus PT Pos agar didasarkan pada azas praduga tidak bersalah, kalau memang tidak bersalah ya... harus dilindungi. "Tapi kalau bersalah apa boleh buat...harus dicari pengganti," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008