Teheran (ANTARA News) - Menteri Perminyakan Iran, Sabtu, mengatakan bahwa anggota OPEC yang menaikkan produksi "harus melakukannya dengan terkendali" jika harga minyak terus mengalami penurunan, kantor berita resmi Iran seperti dikutip Reuters mengatakan. Menteri Perminyakan Iran, Gholamhossein Nozari menyatakan hal tersebut, menyusul telampauinya kuota minyak resmi OPEC oleh sejumlah negara, meski dia tidak menyebutkan nama negara anggota kartel minyak tersebut. Saudi Arabia, yang secara konsisten berkomitmen menjaga pasokan pasar, telah meningkatkan produksinya di atas kuota resminya. Produksi minyak Saudi pada Juli 2008, mencapai 9,7 juta barel per hari (bph), tingkat tertinggi sejak 1981. Nozari mengatakan, OPEC akan membahas soal "ketaatan kuota" pada pertemuan bulan September mendatang, jika harga minyak terus turun, menyusul penurunan tajam dari puncak harga pada Juli, kata kantor berita Iran, IRNA. "OPEC sebagai badan yang bertanggungjawab pada pengawasan pasar harus meningkatkan perhatiannya pada soal ketaatan kuota dan Saya kira OPEC akan memberi perhatian khusus soal isu ini," kata Nozari. "Dalam kondisi penurunan harga minyak, satu hal yang serius dibahas dalam pertemuan OPEC mendatang adalah soal menjaga ketaatan kuota sehingga negara-negara yang menaikkan produksi harus dapat mengendalikannya," katanya. Harga minyak Amerika Serikat (AS) naik 1,02 dolar dan bertahan di angka 125,10 dolar per barel pada penutupan perdagangan Jumat pekan ini, setelah Israel memperingatkan bahwa Iran akan melanggar program nuklir. Hal itu berpotensi memunculkan konfrontasi yang dapat mengacaukan pasokan minyak. Namun harga masih di bawah puncaknya 147 dolar per barel pada 11 Juli lalu. Iran, anggota penting dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), berulangkali mengatakan bahwa pasokan minyak di pasar sudah tercukupi dan menyalahkan pelemahan kurs dolar AS dan faktor geopolitik yang memicu kenaikan harga minyak pada beberapa tahun terakhir ini. Pada 22 Juli lalu, Nozari mengatakan, tidak perlu ada permintaan pemotongan produksi minyak OPEC pada pertemuan September nanti karena musim dingin sudah dekat. Iran adalah produsen minyak terbesar keempat di dunia. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008