Parigi (ANTARA) - Atlet lari asal Republik Kenya menyabet juara dalam pelaksanaan lomba lari marathon Equator 10 kilometer bertajuk "Come Aimo" 2019 pada kategori internasional di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu.

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu saat menyerahkan bonus pemenang, di Tinombo Selatan, Parigi Moutong mengatakan kegiatan berskala internasional itu sudah terlaksana untuk keduakalinnya di kabupaten itu pertama pada tahun 2017 dan kedua tahun ini.

"Marathon equator sebagai bentuk promosi wisata Parigi Moutong dan tahun depan kegiatan ini renacanya akan dilaksanakan kembali dan lebih meriah," ujar Samsurizal.

Tiga pelari asal negara yang dijuliki Jumhuriye Kenya berhasil menyentuh garis finish. Lel Kipchirchir dengan nomor dada 0605 mencata waktu tercepat 35,38.60 detik sekaligus keluar sebagai juara satu, sementara di posisi kedua disusul Thomas Kipkorir nomor dada 0603 dengan catatan waktu 35.58,46 detik dan Samson Kamau nomor dada 0604 catatan waktu 37.03,93 detik.

Dua dari tiga pelari mewakili Republik Kenya baru pertama kali berpartisipasi di kegiatan tersebut, sedangkan Samson Kamau sudah dua kali mencicipi marathon equator 10 kilometer dan selalu berhasil menyentuh garis finish.

Kegiatan yang diikuti sekitar 679 peserta terbagi dalam tiga kategori yakni internasional diikuti tiga peserta, Umum 285 peserta dan tingkat pelajar 391 peserta.

Lel Kipchirchir mengatakan, equator 10 kilometer berlangsung di Parigi Moutong sangat ia nikmati, di tambah keramahan masyarakat di kabupaten itu membuatnya cukup nyaman.

"Jika saya masih diberi kesempatan mengikuti kegiatan ini, pasti saya akan hadir kembali berpartisipasi begutu juga teman saya, " kata dia dihadapan sejumlah jurnalis.

Menurut dia cuaca di Sulawesi Tengah cukup panas sebab berada tepat di garis katulistiwa, namun saat melakoni lomba udararanya masih sejuk karena star dimulai sekita pukul 06.00 WITA pagi.

"Kami bertiga menyelesikan perlombaan dengan sempurna dan berhasil menyentuh garis finish tanpa ada hambatan, " kata dia menambahkan.

Pada kategori internasional, juara satu medapat mendali dan bonus uang tunai sebaser Rp20.000.000, juara dua Rp12. 500.000 dan juara tiga Rp7.500.000.

Marathon equator 10 kilometer tahun ini sedikit berbeda dibanding marathon dua tahun lalu, dimana sebelumnya kegiatan itu diikuti sejumlah negara luar namun kali ini hanya diikuti satu negara namun di meriahkan dengan sejumlah kegiatan pendukung salah satunya lomba memanjat pohon kelapa tradisional.

Baca juga: Ada Jakarta Marathon, beberapa ruas jalan dialihkan

Baca juga: Badan Geospasial gelar marathon di Gumuk Pasir Parangtritis

Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019