industri penerbangan telah menegakkan tiga pilar untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu melaporkan emisi, memitigasi emisi, serta mengurangi emisi
Jakarta (ANTARA) - Berbagai perusahaan di industri penerbangan global, yang akan mengikuti ajang Dubai Airshow pada 17-21 November 2019, terus berupaya menurunkan kadar emisi, sembari tetap mempertahankan pertumbuhan sektor penerbangan.

Siaran pers dari Tarsus (pengelola ajang Dubai Airshow 2019) yang diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa industri penerbangan telah mengambil langkah yang proaktif dan berani untuk mengurangi emisi secara signifikan pada tahun 2050 mendatang.

Disebutukan, bahwa dengan program CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation), industri penerbangan global telah berkomitmen mengurangi emisi yang dihasilkan penerbangan internasional sebesar 50 persen, menjadi tingkat emisi yang sama yang dialami pada tahun 2005.

Dengan jangka waktu selama 21 tahun hingga target tahun 2050 itu, industri penerbangan dilaporkan telah menegakkan tiga pilar untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu melaporkan emisi, memitigasi emisi, serta mengurangi emisi.

Upaya terbesar dalam rangka mengurangi kadar emisi berasal dari teknologi yang dikembangkan dalam rangka mencapai propulsion atau tenaga pendorong alternatif, menghasilkan biofuel, serta menerbangkan pesawat terbang tanpa bahan bakar.

Sejumlah teknologi yang sedang dikembangkan antara lain mesin listrik atau hibrid-listrik sebagai opsi utama untuk penerbangan rendah atau zero emisi, serta mesin hidrogen juga sedang dikembangkan sebagai alternatif mesin zero emisi.

Di Dubai Airshow pada November 2019, berbagai pelaku usaha industri penerbangan global akan menyambangi Uni Emirat Arab, di mana fokus kunci dari ajang tersebut adalah mempertahankan pertumbuhan sembari mengurangi emisi.

Managing Director Tarsus F&E LLC Middle East (pengelola Dubai Airshow) Michele van Akelijen, menyatakan pihaknya memperkirakan jumlah eksibisi dan pengunjung akan terus bertambah pada tahun 2019 ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Diperkirakan bahwa Dubai Airshow akan dihadiri sekitar 80 ribu pengunjung dari seluruh dunia, dengan sekitar 1.200 eksibitor dari 63 negara, serta 1.603 media mancanegara.

Terkait emisi, sebelumnya Pemerintah Indonesia telah menyiapkan program strategis dalam rangka mengembangkan kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV).

Menteri Perindustrian periode 2014-2019 Airlangga Hartarto mengatakan, program yang ditempuh Pemerintah antara lain memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan, kemudian terkait penerimaan masyarakat terhadap kendaraan electrified vehicle, kenyamanan berkendara, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, adopsi teknologi dan regulasi, serta dukungan kebijakan baik fiskal maupun nonfiskal.
Baca juga: Kadar CO2 di China diprediksi memuncak lebih awal pada 2022
Baca juga: Sumut beberkan upaya penurunan emisi gas rumah kaca di COP 25 Chili

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019