Jakarta (ANTARA) - Trotoar di Jalan Raya Kemang dan Blok M Jakarta Selatan masih disalahgunakan bagi yang bukan punya hak, salah satunya menjadi tempat mangkal pengendara ojek daring (online).

Berdasarkan pantauan ANTARA di sejumlah jalan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, sejumlah trotoar yang sudah ditata rapi disalahgunakan oleh pengendara ojek online.

Seperti di Jalan Kemang Raya, puluhan pengendara ojek online memarkirkan sepeda motornya di atas trotoar di sisi kiri dan kanan, hanya menyediakan ruang kecil di bagian tengah yang sulit untuk dilalui pejalan kaki.

Selain memarkirkan kendaraannya, pengendara ojek online tersebut juga duduk nongkrong di sekitar trotoar sambil menunggu orderan penumpang masuk.

Pemandangan serupa juga terjadi di Jalan Bulungan, samping pusat perbelanjaan Blok M. Trotoar yang lebih kurang lebih tiga meter tersebut dipadati oleh pengendara ojek online.

Menurut Izra, siswi Kelas IX salah satu SMA di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, sudah menjadi pemandangan biasa melihat pengendara ojek online mangkal di atas trotoar.

Baca juga: Awas, ada "predator" di trotoar kota
Baca juga: Pejalan kaki sebut penegakan hukum trotoar Jakarta masih lemah


Kondisi ini membuat sejumlah pejalan kaki terpaksa turun ke jalan untuk melintas dan menghindari kendaraan ojek online yang parkir di atas trotoar.

"Emang setiap hari begitu, apalagi kalau sore makin rame," kata Izra.

Sebagai pejalan kaki, Izra mengaku belum terlalu nyaman berjalan kaki di trotoar karena masing berebut dengan pengendara sepeda motor yang kadang menggunakan untuk parkir ataupun melintas.

"Kadang suka was-was kalau jalan takut ada motor dari belakang lewat," katanya.
Kondisi trotoar di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, selain diakses pejalan kaki juga pedagang kaki lima, Kamis (31/10/2019) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Pejalan kaki lainnya, Ahmad Nur Saidudin (19) mengatakan selain disalahgunakan oleh pengendara motor, trotoar juga kerap jadi tempat jualan pedagang kaki lima.

Said hampir setiap hari berjalan kaki di trotoar di Blok M setiap pulang kampus, sebelum pulang ke rumahnya di Pasar Minggu. Ia menemukan beberapa pedagang kaki lima masih nekad berjualan di trotoar yang sudah ditata rapi oleh pemerintah.

"Pedagang kaki lima masih ada tapi enggak banyak sih cuma satu dua, tetap aja jalanan kita jadi terganggu," katanya.

Mahasiswa sastra bahasa Indonesia ini juga menyarankan agar trotoar yang ada di wilayah Jakarta Selatan dibuat lebih ramah bagi penyandang disabilitas.

"Saya perhatikan akses buat disabilitas masih minim, contoh undakannya masih tinggi, ada celukan atau kolam-kolam taman yang kurang pas, sebaiknya dipinggirkan," kata Said mencontohkan trotoar yang ada di depan Kejaksaan Agung

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019