Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan taksi Express mengikutsertakan 6.000 sopirnya dalam program Jamsostek untuk memperkecil risiko dari kecelakaan kerja atau menjadi korban perampokan. Siaran pers PT Jamsostek menyebutkan Corporate Afair taksi Express Jesi Parlindungan menandatangani kerja sama bantuan kemitraan dengan PT Jamsostek di Pusat UKM Mal (Smesh & Co), di Tanah Abang, Jakarta. "Saat ini sedang penyelesaian administrasinya. Meski masuk sebagai tenaga kerja di luar hubungan kerja (TKLHK), pengemudi menjadi peserta semua program, yaitu kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan," kata Jesi. Program lengkap dipilih, karena keluarga pengemudi juga bisa menikmati program jaminan kesehatan. Kepala Kantor Jamsostek Cabang Setiabudi Iwan Kusnawan mengungkapkan dengan masuknya taksi Express, diharapkan bisa mendorong perusahaan taksi lain untuk menjadi peserta Jamsostek. "Pengemudi rentan kecelakaan dan kejahatan. Dengan dilindungi melalui program Jamsostek, mereka akan lebih tenang bekerja, begitu juga dengan keluarganya," kata Iwan. Melalui program kemitraan, PT Jamsostek juga memberikan bantuan bergulir untuk peremajaan 50 unit taksi, masing-masing Rp6,5 juta kepada para pengemudi. Dalam acara yang disaksikan Kepala Kantor Wilayah III Jamsostek DKI Jakarta Agus Supriadi dan Kepala Dinas UKM DKI Jakarta Ade Soedarsono, BUMN itu juga menyerahkan bantuan bergulir bagi UKM industru kayu dan mebel sebesar Rp220 juta untuk 22 pengusaha UKM. "Bantuan ini diharapkan bisa mengembangkan UKM di tanah air, dan membuka mata pengusaha bahwa Jamsostek tidak hanya menawarkan empat programnya dan menarik iuran saja, tapi juga memberikan manfaat lain pada peserta," kata Agus. PT Jamsostek memiliki program dana peningkatan kesejahteraan peserta (DPKP), yang diantaranya untuk bantuan uang muka perumahan, bantuan kemitraan, bea siswa dan pengobatan cuma-cuma. (*)

Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008