Pemerintah Sukabumi menyambut baik penerapan teknologi baik mekanisasi maupun digitalisasi, sehingga dapat membantu produktivitas petani
Jakarta (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB) menghadirkan teknologi smartfarming 4.0 melalui Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 kepada petani padi dan jagung di Sukabumi.

Sukabumi, Jawa Barat, menjadi kota ketiga dalam Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 yang menyuguhkan teknologi RiTx Soil & Weather Sensor sehingga dapat memantau kondisi lahan secara real time, dan diharapkan mampu memberikan data pertanian yang lebih terukur serta presisi.

Metode ini diharapkan akan membantu petani dalam meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas.

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, pencanangan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Sukabumi ini dilakukan oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami, GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo di Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Rabu (6/11).

Hadir juga pada kesempatan tersebut Head of Region Kantor Wilayah Bandung Haris Agus Handoko, Head of Investor Relation and Project Manajement PT MSMB Ari Aji Cahyono, serta lebih dari 200 petani dan perwakilan petani atau kelompok tani, serta kewirausahaan pertanian di Kabupaten Sukabumi.

"Pemerintah Sukabumi menyambut baik penerapan teknologi baik mekanisasi maupun digitalisasi, sehingga dapat membantu produktivitas petani. Kiranya KUR BNI juga dapat terus ditingkatkan, terutama untuk membantu masyarakat petani Sukabumi," kata Bupati Marwan.

Selain dilakukan pencanangan, digelar pula saresehan petani untuk meningkatkan produksinya melalui pertanian presisi, kemudahan akses pembiayaan perbankan, hingga penggunaan teknologi digital yang mudah dan tepat guna bagi kebutuhan petani.

Dalam acara itu, BNI memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan yang memanfaatkan teknologi smartfarming RiTx selama proses budi daya.

Pada musim panen, hasil produksi petani akan diserap oleh offtaker mitra BNI. Dengan demikian, diharapkan ke depan petani akan menjadi lebih produktif lebih efisien dan efektif, hasil ladangnya mudah dijangkau pasar, serta akhirnya menjadi petani yang profesional dan berkualitas.

Asep, salah satu petani dari Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan BNI baik berupa pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun Corporate Social Responsibility (CSR) teknologi pertanian, sehingga hasil produksi pertaniannya semakin meningkat.

Menurut Asep, banyak manfaat yang didapat dari Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Sukabumi, termasuk ia dapat melihat kondisi lahan sawah hanya melalui ponsel pintar yang dimilikinya.

Sementara itu GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo menyampaikan portofolio penyaluran KUR BNI hingga 31 Oktober 2019 telah mencapai Rp15,9 triliun serta menyentuh 183 ribu penerima KUR di seluruh Indonesia.

"Diharapkan ekspansi KUR di seluruh Indonesia, terutama di Sukabumi, terus bertambah dengan adanya acara Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 kali ini, karena dibarengi pemberian bantuan CSR BNI berupa penggunaan teknologi RiTx Soil & Weather Sensor yang bermanfaat untuk petani dalam mengoptimalisasi produksi komoditasnya," pungkasnya.
 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019