Jenewa (ANTARA News) - Mesin penubruk partikel paling kuat di dunia, Rabu, mulai beroperasi secara mulus, dengan tujuan menciptakan kembali kondisi tepat setelah "Big Bang", yang diduga membidani kelahiran alam semesta. Large Hardron Collider (LHC), yang diletakkan di saluran bawah tanah sepanjang 27-kilometer di perbatasan Swiss-Perancis, dibangun oleh Organisasi Eropa bagi Penelitian Nuklir (CERN), yang berpusat di Jenewa, laboratorium utama dunia untuk fisika partikel. Para ilmuwan internasional di organisasi tersebut berusaha menggunakan peralatan sangat canggih untuk membenturkan dua sinar partikel dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, sehingga kondisi seperti setelah "Big Bang", yakni Ledakan Besar yang terjadi sekitar 13,7 juta tahun silam, sampai batas tertentu dapat diciptakan kembali. Melalui analisis hasil benturan kuat partikel, mereka berharap dapat mengurai banyak rahasia fisika modern dan menjawab pertanyaan mengenai alam semesta dan asal-muasalnya. Sinar proton pertama ditembakkan ke dalam LHC, yang berbentuk lingkaran, tak lama setelah pukul 09:30 waktu setempat (14:30 WIB). Dan diperlukan waktu kurang dari satu jam bagi sinar itu untuk berhasil dipandu melewati mesin penubrukr yang ditutup rapat dengan panjang 27 kilometer dan berada 100 meter di bawah markas CERN. "Ini adalah saat yang luar biasa," kata pemimpin proyek LHC, Lyn Evans setelah pancaran pertama berhasil diputarkan di sekeliling Penubruk. "Kami sekarang dapat mengharapkan era baru pemahaman mengenai asal dan evolusi alam semesta." Para ilmuwan belakangan berhasil memutarkan sinar lain di sekeliling ruang LHC pada arah yang berlawanan. Mereka akhirnya berencana menembakkan dua sinar dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya pada arah yang berlawanan di seluruh terowongan itu. Magnet raksasa disiapkan untuk digunakan menyberangi sinar dan mengakibat proton bertabrakkan. Evans mengatakan ujicoba Rabu adalah "awal yang sangat bagus". Namun ia mengingatkan bahwa LHC adalah mesin yang sangat rumit dan kekeliruan dapat terjadi setiap waktu. Ia tak mau menetapkan tanggal bagi benturan besar, tapi mengatakan ia menduga para ilmuwan dapat melakukan percobaan semacam itu "dalam waktu beberapa bulan". Para ahli fisika dari seluruh dunia akan mengamati apakah tabrakan tersebut menciptakan kembali skala kecil panas dan energi "Big Bang", teori mengenai asal mula alam semesta yang mendominasi pemikiran ilmiah. CERN telah berulangkali membantah pendapat sebagian pengeritik bahwa percobaan itu dapat menciptakan lubang hitam kecil daya tarik sangat kuat yang dapat menyedot seluruh planet ini. "Itu tak mungkin," kata James Gillies, jurubicara utama bagi CERN. Sebagai akselerator partikel paling kuat di dunia, LHC dapat menghasilkan sinar tujuh kali lebih enerjik dibandingkan mesin mana pun sebelumnya, dan sebanyak 30 kali lebih kuat ketika mesin tersebut mencapai operasi yang dirancang, mungkin paling lambat 2010. Sebanyak 10.000 ilmuwan dari seluruh dunia telah ikut dalam pembuatan alat bernilai 10 miliar franc Swiss (9,5 miliar dolar AS) itu, yang dimulai pada 1994. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008