Pacitan (ANTARA News) - Nilai ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia Pada periode Januari-Juli 2008 mencapai 6,065 juta dolar AS atau naik 6,16 persen dibanding pada periode sama 2007 sebesar 5,713 juta dolar AS. Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Departemen Perdagangan, Hartojo Agus Tjahjono, di Pacitan, Jumat, mengatakan bahwa ekspor TPT telah memberikan sumbangan sebesar 22,38 persen terhadap total nilai ekspor non migas dan 14,45 persen terhadap nilai ekspor sektor industri. Selama lima tahun terakhir (2003-2007) nilai ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) rata-rata sebesar 12,45 persen per tahun terhadap sektor non migas dan sebesar 14, 81 persen per tahun terhadap sektor industri. Agus menegaskan bahwa kunci keberhasilan menerobos pasar global yang semakin kompetitif, antara lain melalui peningkatan efisiensi produksi, produktivitas, dan penguatan daya saing produk TPT. Pada kesempatan itu, Departemen Perdagangan (Depdag) diwakili Hartojo Agus Tjahjono menyerahkan bantuan peralatan mesin jahit dan bordir sebanyak 75 unit senilai Rp250 juta kepada kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) di Desa Gayuhan, Arjosari. Kabupaten Pacitan. "Bantuan ini bertujuan untuk mendukung UKM agar dapat menghasilkan produk tekstil berkualitas," kata Hartojo Agus Tjahjono saat penyerahan bantuan tersebut. Bantuan yang diberikan meliputi mesin bordir (speed 2000 rpm), mesin jahit (speed 5000 rpm), mesin jahit klasik (standar), jahit typical (5000 rpm) dan alat potong yang diserahkan langsung oleh Hartojo Agus kepada Bupati Pacitan, H Sujono. "Pemanfaatan mesin secara efektif dan optimal akan dapat meningkatkan kualitas produk UKM, meningkatkan kapasitas dan jumlah produksi serta meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar," kata dia. "Mesin jahit dan bordir ini diharapkan dapat membantu para pelaku UKM tekstil dan kerajinan bordir memproduksi barang berkualitas ekspor dengan desain dan mutu yang memenuhi standar pasar internasional," kata Hartojo Agus. Dikatakan bahwa disamping memberikan bantuan berupa peralatan, Depdag terus berusaha meningkatkan daya saing perajin, baik melalui pelatihan-pelatihan, promosi dan pameran serta memfasilitasi pertemuan antara pelaku UKM dengan calon pembeli dari mancanegara. Hartojo Agus menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya memang belum pernah melakukan evaluasi terinci atas efektivitas bantuan yang selama ini diberikan kepada UKM-UKM se-Indonesia. "Namun pengamatan sekilas selama ini menunjukkan bantuan-bantuan tersebut sangat bermanfaat meningkatkan produktifitas para UKM tersebut," kata dia. Sementara itu, Mahmudin , dari UKM Rajut Makmur sub UKM Gayuh Tailor menyatakan kegembiraannya karena kelompoknya memperoleh satu mesin bordir dan dua mesin jahit standar. Dia mengharapkan bantuan tersebut akan makin meningkatkan produktifitas kelompoknya yang beranggotakan tujuh orang dan rata-rata perbulan memperoleh pendapatan bersih Rp2 juta.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008