Teten mendukung upaya bersama dalam mendorong kekuatan dan potensi desa dengan mengoptimalkan semangat wirausaha muda
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong upaya berbagai pihak untuk menciptakan entrepreneur atau wirausaha muda di bidang pertanian desa sebagai langkah mengangkat perekonomian bangsa mulai dari pedesaan.

Teten Masduki hadir di Javara Culture, Kemang, Jakarta, Jumat malam sekaligus untuk menyaksikan penandatanganan MoU Pengembangan Inclusive Business Kewirausahaan Pariwisata Lombok antara GIZ dengan Javara (Sekolah Seniman Pangan).

Hadir dalam acara tersebut Founder Javara Helianti Hilman, Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Bappenas Leonardo Adypurnama, dan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit.

Pada kesempatan itu, Teten mendukung upaya bersama dalam mendorong kekuatan dan potensi desa dengan mengoptimalkan semangat wirausaha muda untuk terlibat di dalamnya.

“Yang terpenting adalah mengklasterkan supaya pembinaan mudah. Kami bersama Kementerian LHK sudah mengembangkan dan mengidentifikasi ada 33 desa adat yang sudah teridentifikasi komoditasnya,” katanya.

Baca juga: Teten sarankan petani teh berkoperasi kembangkan "specialty tea"
Baca juga: Teten ajak pengelola wisata alam susun model bisnis


Selain komoditas, desa-desa tersebut memiliki alam yang indah yang dapat dipromosikan sebagai destinasi wisata. “Kami menawarkan kepada Javara untuk masuk, bukan hanya untuk mengelola satu produk tapi ekonomi desa terintegrasi,” katanya.

Pihaknya pun mengapresiasi kerja sama sejumlah pihak itu untuk mengangkat potensi dan kekuatan desa sebagai kekuatan ekonomi Indonesia.

“Lebih lanjut kesepakatan ini juga merupakan momentum untuk membidik dan meningkatkan petani muda sebagai seniman pangan,” katanya.

Selain kesepakatan juga diharapkan mendorong kaum milenial untuk semakin berminat terjun dalam bertani.

Javara Culture merupakan perusahaan dengan tagline Indigenous Indonesia yang didirikan Helianti Hilman dan fokus mengangkat pangan tradisional dan budaya dari desa-desa di Indonesia.

Helianti menjelaskan, saat ini ada sekitar 900 produk dari Javara berupa produk organik, natural, dan heritage. Di antaranya, beras-beras warisan nusantara, aneka jenis gula (kelapa, sorgum, lontar, nipah), aneka garam (laut, gunung, dan tanaman), mie campur daun kelor, mie dengan ubie ungu yang telah diekspor ke Italia dan Afrika Selatan. “Kami juga memasarkan semua produk makanan kesehatan dari Aceh hingga Papua,” kata Helianti.

Bahkan, lanjut Helianti, 250 produk dari 900 produk yang dihasilkan Javara, sudah memiliki sertifikat organik berstandar Amerika, Eropa, dan Jepang, dan sudah diekspor ke 24 negara di dunia.

Baca juga: Teten Masduki tekankan pentingnya UMKM lakukan "market intelligence"
Baca juga: Teten akan desain ulang Smesco agar optimal pasarkan produk UMKM

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2019