Dokumen untuk KEK di Melolo Sumba Timur dan di Sikka sudah siap, sekarang sedang kami dorong untuk segera diusulkan ke pemerintah pusat
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur segera mengusulkan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Sumba Timur di Pulau Sumba dan Kabupaten Sikka di Pulau Flores.

"Dokumen untuk KEK di Melolo Sumba Timur dan di Sikka sudah siap, sekarang sedang kami dorong untuk segera diusulkan ke pemerintah pusat," kata Kepala Bapelitbangda Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli di Kupang, Kamis.

Dia mengatakan, pemerintah provinsi mendorong agar usulan KEK dipercepat untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut.

Wilayah KEK, lanjutnya, merupakan batas tertentu atau wilayah untuk menyelenggarakan roda perekonomian secara terpusat yang mencakup berbagai sektor unggulan di wilayah setempat.

Lecky Koli mengatakan, selain Sumba Timur dan Sikka, pemerintah provinsi juga sedang mempersiapkan usulan KEK di kawasan Teluk Kupang.

"Urusan analisis mengenai dampak lingkungan dan lain sebagainya untuk KEK Teluk Kupang sedang dipersiapkan bersama Bupati Kupang," katanya.

Dia menambahkan, "Di Teluk Kupang ini basis kekuatan ekonominya garam tetapi nanti bisa ditarik ke industri peternakan di Raknamo maupun perikanan tangkap dan budidaya ikan di Mulut Seribu Rote Ndao," katanya.

Dia mengatakan, saat ini NTT belum memiliki KEK, namun kemungkinan KEK yang akan terbentuk pertama yaitu di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, sebagai daerah wisata super prioritas karena prosesnya sudah berjalan.

Lecky Koli menambahkan, pemerintah provinsi telah menyiapkan skema-skema pengembangan ekonomi melalui KEK, sekaligus terus mendorong investasi untuk bisa masuk di dalamnya.

"Karena itu kita harapkan bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak, dari perguruan tinggi, tokoh masyarakat bersama warga setempat, dan berbagai komponen lainnya," katanya.

Baca juga: Dewan Nasional KEK-Kadin perkuat komitmen untuk pengembangan KEK

Baca juga: Upaya membangun pusat pertumbuhan baru melalui KEK

 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019