Semarang, (ANTARA News) - Kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis, disambut demontrasi puluhan mahasiswa perguruan tinggi ini. Pemerintahan SBY-JK dinilai telah gagal dalam menyejahterakan rakyat. Para mahasiswa dalam tuntutannya meminta pemerintah harus tegas dan serius dalam menyelesaikan bencana lumpur Lapindo Sidoarjo. Aksi para mahasiswa saat kunjungan presiden yang akan memberikan orasi budaya di Undip ini diwarnai aksi dorong antara demonstran dengan polisi yang menjaga aksi tersebut. Kericuhan terjadi karena mahasiswa memaksa menghadang laju rombongan presiden yang melintas menuju tempat acara. Polisi mengamankan empat mahasiswa yang diduga menjadi provokator dalam aksi ini. Kapolwiltabes Semarang, Kombes Pol.Masjhudi, yang memimpin langsung pengamanan kunjungan kerja presiden, mengatakan, aksi yang digelar para mahasiswa ini merupakan demo ilegal. Menurut dia, pemberitahuan aksi ini baru disampaikan kemarin (29/10). Padahal, menurut dia, untuk aksi penyampaian pendapat di muka umum setidaknya haris disampaikan tiga hari sebelum aksi dilaksanakan. Sementara itu, aksi yang dilakukan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Semarang ini bertujuan untuk mengevaluasi empat tahun pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Mahasiswa juga mendesak pemerintahan SBY-JK segera menuntaskan agenda pemberantasan korupsi. "Pemerintah juga harus segera menurunkan harga bahan bakar minyak dan diikuti dengan harga kebutuhan pokok," tegas mahasiswa.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008