Jakarta (ANTARA News) - Pemenang Pemilu AS tahun 2008 yang akan menjadi Presiden AS ke-44, Barack Hussein Obama, mulai menyusun kabinet dengan memanggil seorang rekan dekatnya di Kongres yang juga dari Illinois untuk menjadi kepala staf Gedung Putih di pemerintahannya, demikian BBC, Kamis. Kolega dekat Obama itu adalah Rahm Emanuael, mantan penasehat Presiden Bil Clinton yang kerap dikritik oleh lawannya dari Republik sebagai wakil rakyat yang terlalu partisan. Jika Emanuel menerima tawaran Obama ini maka ia akan menjadi orang yang bertanggungjawab pada hampir semua hal yang berkaitan dengan manajemen pemerintah baru nanti yang akan mulai dari 20 Januari 2009. Namun, beberapa kalangan Demokrat mengingatkan bahwa pemilihan Emanuel berpotensi memecah kesatuan partai. Salah satu pos yang akan segera ditentukan Obama siapa pengisinya adalah jabatan menteri keuangan. BBC menyatakan, di tengah melemahnya perekonomian AS dan dunia yang sedang menuju krisis keuangan global, pos menteri keuangan akan menjadi jabatan krusial. Mantan menteri keuangan semasa Bill Clinton, Lawrance "Larry" Summers dan gubernur bank sentral New York, NY Federal Reserve, Timothy Geithner, adalah dua calon kuat yang akan menduduki jabatan ini. Sementara itu, mantan orang nomor satu di dinas intelijen AS yang kini menjadi Menteri Pertahanan, Robert Gates, kemungkinan akan dipertahankan oleh Obama karena ia dihormati baik oleh Republik maupun Demokrat. Pemilihan Robert juga adalah satu pesan dari Obama bahwa ia sungguh-sungguh ingin menciptakan pemerintahan yang bipartisan, melibatkan Demokrat maupun Republik. Sementara itu jurnal Foreign Policy merilis nama-nama yang menjadi pilihan para kolumnis, pengamat, analis dan intelektual AS untuk masuk dalam kabinet Obama. Beberapa nama terkenal yang masuk adalah Hillary Clinton, Sam Nunn, konglomerat Warren Buffett, Richard Holbrooke, ekonom James K. Gailbraith, kepala intelijen nasional James Bamford, Michael Bloomberg, jenderal purnawirawan Wesley Clark, kolumnis Fareed Zakaria, diplomat Strobe Talbott, dan presiden Bank Dunia Robert Zoellick. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008