Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Bukopin tidak akan melakukan revisi target walaupun terjadi krisis ekonomi global. Pencapaian Bank Bukopin bahkan telah mendekati pencapaian yang telah dicanangkan. Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi dalam acara publik ekspose di Jakarta, Kamis, mengatakan, revisi hanya terjadi pada aset perseroan, namun revisi tidak lebih dari 10 persen. Dia juga menyebutkan bahwa pertumbuhan tahun ini diperkirakan sebesar 30 persen dan untuk 2009 sebesar 20 persen adalah masih cukup wajar, karena tekanan krisis ekonomi global. "Pertumbuhan 20 persen ke depan masih dalam tahap aman, namun akan kita tetapkan Desember mendatang," kata Glen. Sementara untuk penyaluran kredit hingga September 2008 mencapai Rp23,935 triliun atau naik 19,12 persen dari periode sama 2007 Rp20,093 triliun. Dia menyebutkan bahwa penyaluran kredit perseroan masih fokus pada UMKM dan infrastruktur yang dijamin oleh pemerintah. Sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) turun 15,22 persen dari Rp29,488 triliun menjadi Rp25,001 triliun, karena adanya pemakaian dana dari korporasi. "Penurunan ini akibat pemakaian dari `cash manajemen` perusahaan di perseroan," jelasnya. Menanggapi tentang jaminan simpanan yang hanya terbatas Rp2 miliar, Glen berharap pemerintah untuk melakukan penambahan. "Kalau kita lihat dari negara tetangga yang sudah melakukan full garansi, diharapkan pemerintah juga akan melakukan hal yang sama," harapnya. Namun, Glen mengungkapkan bahwa dana simpanan Bank Bukopin hampir seluruhnya sudah di garansi oleh pemerintah. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008