Jakarta (ANTARA News) - Kendati tampil dengan formasi debutan, tim putri Indonesia mencatat prestasi mengesankan setelah pada pertandingan babak kedua Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, menahan tim kuat Kazakhstan yang menjadi unggulan 35 dengan skor 2-2. Pada pertandingan babak pertama, Jumat, tim putri Indonesia yang menjadi unggulan 57 menang besar setelah melibas tim putri Makao yang berada di unggulan 97 dengan skor 4-0, demikian laporan Humas PB Percasi Kristianus Liem dari Dresden, Sabtu. Pahlawan tim putri Indonesia adalah Dewi Andhiani Anastasia Citra yang baru berusia 14 tahun. Citra (elo rating 1802) sukses menjalankan "pekerjaan rumah" yang telah disiapkan pelatih GM Lasha Jangjagava dengan dingin dan penuh penghayatan. Persiapan dari pelatih asing asal Georgia itu demikian dalam hingga ke langkah ke-26 pertahanan Sisilia Sveshnikov. Lawan Citra, MFW Guliskhan Nakhbayeva (2201) yang tidak sadar variasi pembukaannya sudah dikupas habis oleh tim Indonesia, menjalankan langkah-langkah awalnya secara cepat karena sudah hafal di luar kepala. Citra yang paham situasi tersebut menerapkan "serangan psikologis" dengan bermain lambat, sedikitnya dua atau tiga menit berpikir sebelum melangkah sehingga Guliskhan tidak sadar telah masuk perangkap. Memasuki langkah ke-26, Citra menggerakan Menterinya ke petak g4, analisis menunjukkan Putih sudah menang walau dalam keadaan tertinggal satu bidak. Di langkah ke-35, Citra mengorbankan Benteng di petak h7, yang kalau diambil akan datang rangkaian serangan mat sehingga Guliskhan memilih menyerah. "Luar biasa permainan psikologisnya," puji kapten tim Sebastian Simanjuntak. "Tapi kerja keras pelatih Lasha Jangjagava juga harus dipuji," timpal manajer tim Rizki Dharma Putra yang menyaksikan dari tribun penonton. Sayang, MIW Irene Kharisma Sukandar (2303) di papan pertama tak mampu memenangi permainan yang sudah dikendalikannya sejak awal untuk kemudian remis melawan MIW Gulmira Dauletova (2253) pada langkah ke-42 setelah masing-masing menyisakan satu bidak yang sama-sama bakal mencapai petak promosi. Evi Lindiawati di papan dua mampu menahan remis GMW Maria Sergeeva (2325), tapi Desi Rachmawati di papan empat harus takluk dari MFW Aigerim Rysbayeva (2180) setelah bertarung panjang 74 langkah dengan permainan akhir, Kuda ketinggalan dua bidak. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008