Cirebon (ANTARA News) - Dua balita kakak-beradik jadi korban nafsu bejat seorang pria beristri yang mengaku kesepian setelah ditinggal istrinya menjadi TKW di Arab Saudi. Informasi yang dihimpun ANTARA News di Mapolres Cirebon, Jabar, Jumat, tersangka Sar (35), warga Desa Dukuwidara, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, yang kini ditahan mengaku telah memperkosa Pus (4 tahun) sementara adiknya, In (2,9 tahun) hanya dicabuli. Dari hasil visum rumah sakit, selaput dara kedua balita itu rusak karena kemaluan Indah dicabuli pelaku dengan memasukkan gulungan kertas. Pemerkosaan terhadap Pus, dilakukan berbarengan dengan pencabulan terhadap In, di rumah pelaku dan disaksikan anak pelaku yang masih balita. Kedua korban adalah teman main anak korban yang berusia dua tahun. Kedua korban yang merupakan tetangga, dirayu pelaku dengan alasan main sunat-sunatan di ruang tamu rumah pelaku, namun akibatnya kedua korban mengeluh sakit karena saat kencing mengeluarkan darah. Romlah (34), ibu korban setelah mendengar cerita "sunat-sunatan" langsung melaporkan kasus itu ke Polsek Pabedilan. Tanpa kesulitan polisi mencokok korban di rumahnya lalu mengamankan ke Mapolres di Sumber untuk mencegah amukan warga yang sudah marah. Pelaku Sur mengaku khilaf dan siap mempertanggungjawabkan perbuatan bejatnya termasuk jika mendapat hukuman berat. Dia mengaku, memperkosa dan mencabuli gadis balita kakak-beradik itu karena kesepian setelah enam bulan ditinggal istrinya yang pergi ke Arab Saudi menjadi TKW. "Saat melihat Pus dan In muncul keinginan untuk melampiaskan kepada keduanya," katanya yang terancam hukuman tiga sampai 15 tahun penjara karena telah melanggar UU No 23/2002 tentang perlindungan anak. Aiptu Ni Ketut, petugas penyidik Polres Cirebon yang menangani perkara tersebut, Jumat, membenarkan adanya laporan perkosaan dan pencabulan yang menimpa dua balita kakak beradik itu. "Korban dirayu dengan mainan sunat-sunatan di rumah pelaku. Kedua korban itu masih teman anak pelaku," katanya singkat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008