Mumbai (ANTARA News) - Operasi untuk memaksa keluar para teroris dari dalam Hotel Taj Mahal berakhir dan menyiratkan akhir pengepungan selama 62 jam terhadap para teroris yang tiga diantaranya terbunuh Sabtu pagi ini oleh sebuah serangan komando Pengawal Keamanan Nasional (NSG), demikian The Indian Express, Sabtu. Meskipun begitu, pasukan NSG masih melancarkan operasi pembersihan untuk memastikan tidak ada teroris atau bahan peledak tersisa dalam hotel yang berkamar 400 itu, demikian Direktur Jenderal JK Dutt kepada wartawan. "Pasukan komando membunuh tiga teroris setelah terlibat kontak senjata hebat di dalam hotel," kata Dutt seraya menyatakan sebuah AK-47 disita dari para teroris itu. "Banyak sekali tembakan. Granat berhamburan dan bahan peledak digunakan oleh para teroris," lanjut Dutt. Dutt mengungkapkan, operasi pengamanan hotel pusaka India berumur 100 tahun di kawasan Colaba ini berlangsung sempurna dan NSG tengah melanjutkan dengan operasi penyisiran. "Kami belum bisa mengatakan operasi telah berakhir sampai semua kamar hotel diperiksa. Tiap lantai dan tiap ruangan akan dicek untuk menjamin bahwa tidak ada teroris yang bersembunyi di hotel atau tidak ada bahan peledak yang disembunyian," kata Komandan NSG itu. Sambil mengungkapkan rincian operasi tersebut, Dutt menyatakan bahwa teroris-teroris itu berusaha membakar apapun ketika tersudut oleh serangan komando dari NSG. Upaya itu untuk mengalihkan NSG, tetapi pasukan komando India ini tidak terpancing taktik tersebut dan melanjutkan serangan mereka hingga menghasilkan banyak sukses, paparnya. "Kami juga tengah mencari tamu-tamu yang masih hidup yang mengunci diri dalam kamar hotel dan tidak berani muncul karena takut diserang teroris," jelasnya lagi. Dutt memohon kepada para tamu yang selamat dan mengunci dalam kamar hotel untuk membuka jendela kamar mereka sehingga bisa mudah diidentifikasi dan ditolong seraya menjamin bahwa NSG memiliki keahlian dalam melumpuhkan teroris dari jendela. "Mayat yang terlihat jatuh dari sebuah jendela di lantai pertama adalah seorang teroris," kata Dutt. Pasukan khusus berhasil menguasai keadaan di Hotel Trident Oberoi dan Pusat Yahudi, Jumat sore kemarin, dan kemudian berlanjut memburu seorang teroris tersisa di dalam Hotel Taj Mahal dan Pusat Yahudi di saat-saat terakhir pertempuran yang menewaskan 30 orang sandera itu. Di Pusat Yahudi, sebuah rumah biasa yang dijadikan tempat beribadat, pasukan komando terjun dari helikopter dalam operasi penyelamatan kota yang pertama terjadi di India yang seharian itu direncanakan matang pasukan keamanan India. Dua teroris berhasil dibunuh namun lima sandera Yahudi telah lebih dulu ditembak mati oleh para teroris itu. Kekuatan pasukan keamanan India terekspos sepanjang kampanye pembebasan bangunan-bangunan simbolik di pusat keuangan negara itu yang beberapa jam lamanya dikuasai kelompok teroris yang diduga didalangi Pakistan, tetapi korban dari peristiwa itu juga sangat besar. Saat Hotel Oberoi dibersihkan dari para teroris, sebanyak 30 sandera ditemukan mati sehingga menambah jumlah yang meninggal menjadi 160 orang termasuk 16 anggota pasukan keamanan. Sebelas orang teroris berhasil ditewaskan, sedangkan seorang lainnya ditangkap hidup-hidup Jumat kemarin. Komisaris Polisi Hassan Gaffoor secara terpisah mengungkapkan pada reporter bahwa empat teroris bersembunyi dalam Hotel Taj Mahal dan semuanya kemudian terbunuh dalam dua hari pertempuran. Dari sepuluh orang teroris yang diketahui bersembunyi di tiga bangunan Jumat kemarin --Hotel Taj, Oberoi-Trident dan Wisma Nariman di Mumbai Selatan-- sembilan diantaranya terbunuh dan seorang lainnya ditangkap hidup-hidup. Para saksi mata mengatakan, terjadi pembantaian besar-besaran di restoran Tiffin yang terletak di lobi atas Hotel Oberoi dan mayat-mayat berserakan di dua hotel bintang lima itu. Suasana mencekam perlahan-lahan mencair kembali di kota itu menyusul saat-saat akhir serangan teror. Kebanyakan dari mayat-mayat itu dibawa ke Rumah Sakit JJ untuk dibersihkan dan divisum karena tempat pemulasaraan mayat di rumah sakit milik pemerintah di Mumbai Selatan penuh. Para ahli bedah dari sebuah rumah sakit pemerintah telah berada di Hotel Oberoi-Trident untuk memeriksa mayat-mayat dan merawat para korban luka-luka. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008