Jakarta (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Gontor, KH Abdullah Syukri Zarkasyi, menyatakan pihaknya akan netral saat diselenggarakan Pemilu 2009 dan akan merestui siapapun tokoh nasional yang nantinya terpilih di pilpres mendatang.
    
"Kita telah komitmen untuk netral baik di Pilkada dan Pemilu mendatang," kata Abdullah Syukri kepada pers di sela-sela acara Silahturahim Nasional Keluarga Besar Pondok Modern Gontor di Jakarta, Sabtu.
    
Menurut dia, Ponpes Gontor sebagai basis santri akan berdiri di atas semua golongan dan tidak akan berafiliasi mendukung salah satu calon yang berkompetisi, baik dalam pemilihan bupati, gubernur atau bahkan presiden yang mengatas namakan Gontor.
    
KH Abdullah Syukri juga menyatakan bahwa tidak akan ada instruksi khusus Ponpes Gontor kepada ribuan santri atau alumninya untuk mendukung tokoh-tokoh nasional, yang kebetulan pula adalah alumni ponpes itu, yang berniat mencalonkan diri sebagai capres atau kandidat lainnya di pemilu 2009.
    
Namun, menurut Abdullah Syukri, pihaknya siap memberi restu kepada siapa saja tokoh yang datang ke Ponpes Gontor di Ponorogo, Jawa Timur, dengan catatan calon tersebut tidak menzalimi umat Islam, menegakkan keadilan dan siap merangkul semua golongan. 
    
KH Abdullah Syukri mengatakan bahwa Ponpes Modern Gontor telah banyak melahirkan tokoh politik atau ormas yang kini menjadi pejabat di negara ini.
    
Sejumlah tokoh nasional yang juga alumni Gontor itu diantaranya adalah Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Muzadi, Ketua MPR Hidayat Nurwahid dan Ketua Fraksi PPP DPR RI Lukman Hakim Saefuddin.
    
Pada kesempatan Silaturahmi Nasional itu, KH Abdullah Syukri juga mengingatkan agar alumni Gontor menjaga sikap kesantrian dalam menjalankan pengabdiannya di masyarakat. 
    
"Sangat penting menjaga sikap hidup dan etika santri. Berbuatlah lebih baik dari yang orang lain perbuat," kata Syukri. Etika, ujarnya, sangat diperlukan dalam membangun bangsa dan negara ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008