Batam (ANTARA News) - Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) bertekad menyatukan humas dari berbagai institusi untuk mempromosikan Indonesia dalam Konvensi Nasional Humas Indonesia Perhumas 2008 di Batam, 3-5 Desember 2008. "Kita akan susun 'nation branding'. Ini merupakan langkah awal," kata Ketua Umum Perhumas, Muslim Baya di Batam, Rabu. Ia mengatakan selama ini humas di masing-masing lembaga mencoba membangun citra Indonesia di dunia internasional, namun belum terintegrasi, sehingga dampaknya juga belum terasa. Menurut dia, jika masing-masing humas di berbagai institusi menyatukan langkah mempromosikan Indonesia, maka Indonesia bisa terpromosikan dengan baik. Ia menyatakan mempromosikan negara tidak hanya terkait bidang pariwisata, namun di segala sisi. Promosi juga terkait erat dengan pencitraan Indonesia. Citra Indonesia di internasional, kata dia, belum baik, terbukti dengan penyebutan "indon" untuk warga Indonesia yang tinggal di Malaysia dan Singapura. "Penyebutan `indon` harus diubah". Dan menjadi tugas Humas untuk mengubahnya," katanya. Perhumas merupakan organisasi profesi para praktisi humas dan komunikasi yang beranggotakan lebih dari 1.000 dan memiliki 24 cabang yang tersebar di kota-kota Indonesia. Anggota Perhumas terdiri dari praktisi yang mengabdi pada berbagai institusi, baik swasta, BUMN maupun pemerintah daerah dan pusat dari berbagai bidang konsentrasi. KNH Indonesia Perhumas 2008 diagendakan dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Muhammad Nuh. Usai membuka KNH Indonesia Perhumas 2008, Menteri juga menjadi pembicara utama yang menengahkan pentingnya "Nation Branding" bagi citra Indonesia di dunia Internasional. Selain Menteri Kominfo, KNH Indonesia 2008 juga menghadirkan 18 pembicara, antara lain Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah, Sudirman Said, Vice President Public Affair ExxonMobil Maman Budiman, Corporate Secretary Astra International Aminuddin.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008