Kudus (ANTARA News) - Persiku Kudus perlu "keajaiban" dan perjuangan yang sangat keras untuk dapat lolos pada babak 48 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008 saat menjamu Persijap Jepara pada leg kedua di Stadion Wergu Wetan, Minggu (14/12) besok, mengingat pada leg pertama kalah telak 4-1.

Asisten Pelatih Persiku Kudus, Widhoro Heriyanto, Sabtu, mengungkapkan, kekalahan pada leg pertama tidak akan menyurutkan semangat para pemainnya untuk meraih kemenangan di kandang.

"Apapun hasil akhirnya, kami akan berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan," ujarnya.

Pertandingan kandang tersebut, sekaligus menjadi ajang pembalasan atas kekalahan telak di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Kamis (11/12) lalu.

Sebelumnya, sejumlah dua pemain asing Persiku, Perry Sah Kollie dan Owang Abong diragukan main karena persoalan kartu izin tinggal sementara (Kitas) yang belum juga beres, kini mereka dapat dimainkannya kembali.

Kehadiran mereka diharapkan dapat memompa semangat tim yang berjuluk Macan Muria, setelah beberapa kali menelan kekalahan sejak kursi kepelatihan Persiku ditinggalkan Lukas Tumbuan, sedangkan tim Persiku juga sedang menghadapi masalah keuangan kekalahan demi kekalahan selalu diterima Persiku.

Di antaranya, laga tandang melawan tim Persebaya berakhir dengan skor 1 - 2 saat terakhir ditukangi Lukas Tumbuan, dan laga tandang melawan Persigo 0 - 2, Persibom 0 - 4, dan Persiba Bantul 0-2.

Kekalahan menyakitkan juga diterima Persiku saat bertanding di kandang Persema awal Desember lalu dengan skor 0-4, padahal pada pertandingan sebelumnya Persiku berhasil menahan imbang Persekabpas 2-2.

Di atas kertas, kesempatan Persiku lolos pada babak 48 besar sangatlah sulit, mengingat catatan rekor Persiku belum pernah menang hingga empat gol tanpa balas, sedangkan Persijap berhasil menang 4-1 pada leg pertama dan butuh seri atau kalah dengan skor tipis.

Berdasarkan kualitas pemain, Persijap juga bukan tim yang mudah dikalahkan, bahkan dikandang lawan sekalipun. Bahkan, Persijap juga tidak akan menerapkan pola bermain bertahan meski poin besar pada leg pertama sudah diraih.

"Kami tidak akan menerapkan pola bermain bertahan, karena jika digempur terus menerus tentu akan kebobolan juga," ungkap Pelatih Persijap, Junaidi.

Meski lebih diunggulkan, Junaidi tidak mau terlalu optimistis bakal meloloskan timnya pada babak 48 besar Copa Indonesia 2008. "Siapapun tim yang kami hadapi, pemain selalu kita minta untuk mewaspadainya," ujarnya. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008