Makassar (ANTARA News) - Perakitan dua pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 yang tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin Makassar, akan memakan waktu sepuluh hari.

Perakitan dilakukan 14 teknisi produsen jet tempur Rusia tersebut dengan dibantu 15 teknisi TNI Angkatan Udara, kata Komandan Skadron 11 Letkol Penerbang Widyargo Ikoputra di Makassar, Jumat.

"Kita siapkan fasilitas perakitannya saja. Mereka yang mengerjakan dibantu sejumlah teknisi kami," ujarnya, seusai menerima kedatangan dua unit jet tempur yang diangkut menggunakan pesawat berbadan besar Antonov-124.

Ke-14 teknisi Rusia itu terdiri dari teknisi perakit dan teknisi "warranty" atau penjaga kualitas. Teknisi warranty akan tinggal di Makassar selama sebulan memantau kinerja mesin hingga siap pada penerbangan perdana pada tengah Januari 2009.

Kedatangan dua unit jet tempur itu melengkapi empat jet tempur yang sebelumnya telah dimiliki oleh Skadron 11, yang terdiri dari tiga jenis Su-30MK2 dan satu Su-27SKM.

Rencananya sebuah Su-30MK2 akan dipesan lagi pada akhir Januari 2009, sehingga total jet tempur Shukoi yang didatangkan sejak tahun 2005 hingga awal 2009 sebanyak tujuh unit.

Menurut Widyargo, armada jet tempur Skadron 11 akan dilengkapi menjadi 10 unit hingga akhir tahun 2009. Namun, pengadaan tiga unit Sukhoi berikutnya yang berjenis Su-27SKM  belum mendapat kepastian waktu dari pemerintah.

"Tergantung dananya. Kalau ada, ya kita segera pesan lagi. Tapi yang pasti hingga akhir tahun 2009 semuanya sudah lengkap. Cuma pemesanannya itu belum tahu bulan berapa," katanya.

Sementara itu, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama TNI Ida Bagus Putu Dunia mengatakan, kebutuhan jet tempur suatu skadron tidak berdasarkan pada jumlah tertentu.

Menurutnya kebutuhan itu akan disesuaikan pertimbangan kebutuhan berdasar faktor-faktor tertentu, semisal luas wilayah pengamanan.

"Untuk wilayah Skadron 11 saya kira pesawat tempur yang ada sudah cukup memadai. Apalagi akan ada penambahan tiga unit hingga akhir 2009," ujarnya.

Ia menjelaskan, teknologi tempur yang dimiliki jet Sukhoi sangat mendukung optimalisasi tugas-tugas TNI AU, dimana kemampuannya dapat menjangkau dengan cepat ujung timur Indonesia atau wilayah Papua.

Teknologi yang dibenamkan dalam Sukhoi buatan Rusia itu sudah mengadopsi model teknologi jet tempur Amerika Serikat (AS).

Hal itu akan lebih memudahkan para pilot tempur Skadron 11 yang sudah terbiasa dengan teknologi jet tempur AS.

"Ada tujuh pilot yang dipersiapkan mengoperasikan pesawat itu. Mereka sudah disekolahkan di negara produsen Sukhoi," katanya.

Meski begitu, tambahnya, jumlah ideal pilot yang dimiliki satu Skadron adalah 1,5 kali dari jumlah unit jet tempur yang ada. (*)

Copyright © ANTARA 2008