angan lupa ada aspek manusia yang harus diperhatikan yaitu aspek tenaga kerja. Jangan dikorbankan untuk pertumbuhan ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Ahmad Baedowi mengingatkan bahwa Omnibus Law RUU Cipta Kerja jangan hanya menyoroti investasi dan diharapkan tidak melupakan aspek kemanusiaan yang juga terkait erat di dalamnya.

"Jangan lupa ada aspek manusia yang harus diperhatikan yaitu aspek tenaga kerja. Jangan dikorbankan untuk pertumbuhan ekonomi," kata Ahmad Baedowi dalam acara Diskusi Kontroversi Omnibus Law yang digelar di KAHMI Center, Jakarta, Rabu.

Ahmad memahami bahwa semangat jenis terobosan perundangan dalam Omnibus Law tersebut adalah untuk mempercepat investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Namun ia mengingatkan bahwa pihaknya harus terbuka dengan masukan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk serikat buruh yang telah mendatangi DPR hingga beberapa kali.

Politisi PPP itu juga menyoroti masih adanya sejumlah pasal yang kontroversial, meski ada juga yang memberikan klarifikasi bahwa ada yang "salah ketik".

Untuk itu, lanjut dia, diharapkan ke depannya dalam proses penyusunan naskah perundangan harus betul-betul cermat dan tepat.

DPR, menurut Ahmad, bertujuan untuk mendekatkan rentang yang jauh antara berbagai kepentingan sehingga ada titik temu.

Ia mencontohkan mengenai kepentingan pengusaha yang ingin mendapatkan untung sebesar-besarnya, tetapi jangan sampai hanya untuk menekan beban biaya produksi, maka yang disasar adalah tenaga kerjanya.

Ahmad juga mengutarakan harapannya kepada Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) agar bisa terlibat aktif dalam mengawal pembahasan RUU Omnibus Law ini.

Baca juga: KAHMI sebut respons beragam Omnibus Law, baik untuk demokrasi

Baca juga: Emil Salim ingatkan Omnibus Law harus seimbangkan tiga aspek
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020