Gresik (ANTARA News) - Pelabuhan penyeberangan Gresik-Bawean, Selasa, ditutup setelah Badan Meteorologi Geofisika Maritim memperingatkan perairan Gresik- Bawean berbahaya bagi aktivitas pelayaran.

"Sejak pagi tadi kami tutup aktivitas pelayaran di terminal penyeberangan Gresik-Bawean, menyusul tingginya gelombang laut," kata Humas Administratur Pelabuhan Gresik, Pudiasto Nugroho, Selasa.

Dua armada kapal penumpang Dharma Kartika dan Exspres Bahari di parkir di dermaga pelabuhan, sedangkan sejumlah kapal pengangkut barang berkapasitas muat besar tetap berlayar.

"Kami memberlakukan larangan berlayar untuk mengantisipasi  kecelakaan laut," tegasnya namun tak mengungkapkan sampai kapan penutupan pelabuhan itu dilakukan.

"Kami memilih amannya saja dengan mentaati imbauan dari BMG," kata Pudiastro.

Penutupan pelabuhan Gresik-Bawean ini tidak mengakibatkan penumpang telantar karena hari ini tidak ada agenda pemberangkatan kapal Gresik-Bawean mengingat jadwal pemberangkatan kapal hanya Senin, Rabu dan Sabtu.

BMG Maritim Perak Surabaya memperkirakan tinggi gelombang di perairan Gresik-Bawean mencapai lima meter dengan kecepatan angin 60 km/jam dan bakal berlangsung selama tiga hari.

MBG menyebutkan, meningginya gelombang laut karena musim barat membawa curah hujan dengan intensitas tinggi. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009