Prasarana pendidikan menjadi priorItas utama pemerintah dalam membangun sumber daya manusia lima tahun ke depan
Manado (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan merehabilitasi sebanyak 10.000 sekolah hingga akhir pemerintahan pada 2024.

"Pada 2019 kita telah merehabilitasi sekitar 1.600 sekolah serta 179 madrasah dan tahun ini kira-kira sama dengan tahun sebelumnya, sehingga nantinya bisa mencapai angka 10.000 sekolah yang memiliki standar baik," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Manado, Sulut, Senin.

Baca juga: Presiden minta ada skema program percepatan rehabilitasi sekolah rusak

Menteri mengatakan pihaknya terus mempercepat pemerataan penyediaan  prasarana pendidikan di seluruh Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang infrastruktur pendidikannya masih kurang.

Kementerian PUPR ditugasi merehabilitasi sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK dan madrasah hingga perguruan tinggi termasuk prasarana olah raganya.

Karena itu, sebut dia, di Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR pada 2020 dibentuk direktorat prasarana strategis.

Menteri mengatakan prasarana pendidikan menjadi priorItas utama pemerintah dalam membangun sumber daya manusia lima tahun ke depan.

Kementerian PUPR, kata Menteri, juga menyiapkan lapangan olah raga seperti futsal, bola basket dan voli, serta toilet yang dibangun sekelas  bintang empat atau lebih bagus dari biasanya.

Selain itu, disediakan air mengalir yang menyediakan kebutuhan cuci tangan siswa saat masuk atau keluar kelas.

"Rehabilitasi sekolah oleh Kementerian PUPR dimaksudkan agar Kementerian Pendidikan bisa lebih fokus pada belajar dan mengajar karena selama ini kepala sekolah juga ikut menjadi pimpro sehingga waktunya terbuang untuk mengawasi," ujarnya.

Baca juga: Lima sekolah di perbatasan Indonesia-Filipina diresmikan Wamen PUPR
Baca juga: PUPR tidak akan bangun sekolah di lahan relokasi Palu dan Sigi

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020