Jakarta, (ANTARA News) - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) mengirimkan surat terbuka kepada manajemen grup band Nidji terkait peran mereka dalam sebuah iklan rokok.

"Melalui surat ini kami menyatakan keprihatinan besar atas hal tersebut. Keterlibatan Band Nidji dalam iklan rokok secara tidak langsung menyerukan kepada anak-anak untuk merokok karena Nidji merupakan grup yang diidolakan anak dan remaja," kata Ketua Umum Komnas Anak Seto Mulyadi dalam surat terbuka untuk grup band tersebut yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Komnas Anak mengimbau grup musik tersebut untuk mempertimbangkan kembali keterlibatannya sebagai model iklan rokok dan mengharapkan respon positif dari Nidji.

"Sebab perlindungan anak dari bahaya tembakau bukan lagi tanggung jawab segelintir orang tapi tanggung jawab kita bersama termasuk seniman," katanya.

Dalam surat terbukanya kepada Nidji, Komnas Anak juga memaparkan fakta-fakta tentang bahaya rokok bagi kesehatan.

Surat itu antara lain menyebutkan bahwa rokok yang kini dikemas dengan citra keren, gaul dan macho adalah produk yang mengandung 4.000 jenis bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogen (pemicu kanker).

Lebih dari 70 ribu artikel ilmiah telah membuktikan bahwa produk tembakau menyebabkan berbagai penyakit dan membunuh setengah dari konsumennya.

Di Indonesia, jumlah perokok anak cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini antara lain terjadi akibat agresifitas industri rokok memasarkan produknya.

Industri rokok memasarkannya dengan berbagai iklan dan promosi melalui berbagai acara remaja termasuk diantaranya acara musik dan hal itu sangat mempengaruhi para remaja mengingat remaja dan anak-anak cenderung menjadikan pemusik idola mereka sebagai panutan.

"Setelah melihat fakta-fakta itu, kami yakin Band Nidji sebagai artis yang punya banyak penggemar memiliki hati besar untuk lebih melindungi anak dan remaja Indonesia dari pengaruh iklan dan promosi rokok yang bisa menjerat mereka menjadi perokok," demikian pernyataan Komnas Anak.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009