Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah cq Departemen Perindustrian (Depperin) optimistis total ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) 2009 mampu mencapai delapan miliar dolar AS.

"Ekspor tekstil kita 2008 mencapai 10,83 miliar dolar AS. Tahun ini berkurang berapa kita belum tahu, kalau toh berkurang tidak sampai delapan miliar dolar AS," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris pada pembukaan Seminar "Indonesia Jepang Economic Partnership Agreement" (IJEPA) Textile and Apparel Industry, Jakarta, Senin.

Di tengah kondisi krisis finansial global ini industri TPT semakin menemui tantangan besar. Berkurangnya permintaan, terbatasnya modal kerja, produksi yang menurun akibat penggunaan mesin-mesin tua, PHK yang tak terhindar, menjadi kendala bagi TPT.

Namun demikian di beberapa negara maju bagaimana pun, menurut Menteri, permintaan produk tekstil seperti pakaian jadi tetap ada.

"Sehingga dengan Jepang pun kita tetap optimistis walau dengan jumlah yang berbeda," ujar dia.

Ia menegaskan pada tahun 2008 lalu industri ini mampu menyerap total 10,28 juta tenaga kerja.

Terkait adanya pengalihan pangsa pasar ekspor TPT, Menteri menegaskan, langkah tersebut telah dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan penetrasi pasar di negara-negara Timur Tengah. "Sebentar lagi kita lakukan eksibisi TPT di sana".

Sementara itu, Menteri mengatakan, hubungan antara Indonesia-Jepang bukan sekedar bisnis belaka. Pertemuan dalam bentuk seminar pertekstilan dengan pihak Jepang ini juga menyangkut perkembangan teknologi dan teknis industri terkait.

"Diharapkan ini dapat meningkatkan implementasi dari IJEPA, terutama dalam industri TPT," katanya.

Jepang terkenal memiliki karakter pasar tekstil dengan selera tinggi dan perubahan mode yang sangat cepat.

Karena itu, penjajakan pasar dan tukar informasi menjadi hal penting agar produk Indonesia dapat masuk ke pasar Jepang dengan desain, jumlah, dan mutu produk yang tepat.

"Dengan seminar ini kita harus bisa tahu selera pasar tekstil di Jepang, karena selain berbicara soal komersial di sini juga akan dibicarakan mengenai teknis produk," tambah Fahmi.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009