Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menegaskan keinginannya memperkuat etika Ilmu Pengetahuan untuk semua aktivitas risetnya pada "Rapat Kerja (Raker) LIPI Tahun 2009" yang diselenggarakan di Bandung, Rabu, hingga 13 Maret.

Kepala LIPI Prof. Umar Anggara Jenie dalam siaran pers LIPI mengatakan bahwa dalam upaya Pelaksanaan Misi ke-3 LIPI, lembaga tersebut berketetapan untuk memperkuat landasan etika bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penerapannya pada manusia, makhluk lain, lingkungan, keanekaragaman hayati maupun biosfer.

"Hal ini bertujuan agar martabat manusia (human dignity), hak azasi manusia (human rights), hak-hak makhluk lain (protection to other living organisms, seperti animal rights), kelestarian lingkungan, keanekaragaman hayati dan biosfer tetap terjaga", jelasnya.

Kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, lanjut dia, telah memunculkan ilmu-ilmu baru seperti Teknologi Rekayasa Genetika, Teknologi Kloning, Brain Enhancement Technology (BET), Nanoscience dan Nanotechnology, Nanobiotechnology, Bioinformatika, Computer Sciences, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Riset dan Teknologi Sel Punca (Stem Cells Research).

Aplikasi dari ilmu dan teknologi baru tersebut telah memunculkan masalah-masalah etika yang baru pula, ujarnya pada Raker bertema "Memperkuat LIPI Sebagai Organisasi Berbasis Ilmu Pengetahuan dalam Menghasilkan Iptek untuk Menghadapi Tantangan dan Perubahan Lingkungan Strategis" tersebut.

Ia mencontohkan, BET telah memunculkan masalah "neuroethics", "Nanoscience and Technologies" memunculkan "nanoethics", Sel Punca, baik yang dikenal sebagai kloning terapetik maupun kloning reproduktif, telah pula memunculkan masalah-masalah etika.

Karena itu, LIPI bersama lembaga terkait, seperti Komisi Bioetika Nasional (KBN), berketetapan untuk memperkuat pemahaman tentang masalah Etika Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, agar mampu memberikan sumbangsih pemahaman tersebut kepada Pemerintah.

Terutama dalam menentukan sikap untuk masalah-masalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu, baik pada tingkat nasional maupun internasional, tambahnya.

"Dengan demikian, Innovasi teknologi merupakan fungsi dari ekonomi, keselamatan, lingkungan, dan etika sehingga pada RAKER LIPI 2009 ini, paradigma innovasi teknologi akan ditegaskan menjadi Innovasi Teknologi yang merupakan fungsi Etika dari faktor-faktor Ekonomi, Keselamatan dan Lingkungan", tegasnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009