Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melalukan lawatan kerja ke Jawa Timur pada 14-15 Maret ini untuk mengecek kesiapan industri di Kabupaten Gresik, khususnya kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, kunjungan itu juga dalam rangka mendukung upaya Pemerintah Jawa Timur meningkatkan investasi, salah satunya dengan menjadikan basis industri orientasi ekspor di wilayah timur Indonesia.

"Jatim ini sudah ‘cantik’ bagi investor. Saya lihat pemerintahnya sudah pandai ‘bersolek diri’ dari mulai proses perizinan hingga promosi potensi yang ada. Sudah barang tentu dilirik investor! Buktinya minggu ini saja delegasi pebisnis yang datang bersama Raja Belanda langsung datang berkunjung ke Surabaya," kata Bahlil.

Bahlil pun memuji kesiapan Jawa Timur menjadi tuan rumah yang baik bagi investor dari pembenahan perizinan, perbaikan iklim usaha terkait Ease of Doing Business (Kemudahan Berusaha/EoDB) hingga pelayanan bagi investor.

Di samping itu, pemerintah pusat juga sudah menetapkan percepatan ekonomi khusus Jawa Timur dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah penyumbang realisasi investasi terbesar keempat di Indonesia selama tahun 2019 berkontribusi sebesar 7,22 persen senilai Rp58,5 triliun.

Selama tahun 2018-2019, kegiatan investasi di Jawa Timur terpusat tiga wilayah yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Pasuruan.

Sektor yang mendominasi di tahun 2019 adalah konstruksi sebesar Rp9,88 triliun (17 persen dari total realisasi investasi), kemudian industri makanan Rp9,5 triliun (16 persen).

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020