Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah lansung memanggil konsultan dari Jepang untuk memperbaiki bendungan Situ Gintung yang jebol pada Kamis dini hari.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di lokasi bencana Desa Cireundeu, Tangerang, Jumat, mengatakan perbaikan bendungan Situ Gintung akan langsung dikerjakan.

"Jangka pendeknya langsung dikerjakan. Itu sudah saya panggil para ahli dari Jepang. Saya panggil langsung," ujar Djoko.

Menurut Djoko, esok hari Kementerian PU akan menggelar rapat dengan para ahli bangunan Jepang itu guna membahas kontruksi bendungan Situ Gintung yang baru.

"Mereka besok akan rapat di kantor untuk membuat desain yang bagus," kata Djoko.

Untuk sementara, ia menjelaskan, agar tembok bendungan yang tersisa tidak longsor akan dipasangi pelindung tebing atau kasur batu untuk mengganjal.

"Ini langkah darurat. Untuk langkah permanennya harus direncanakan dulu. Kita tangani dulu oleh pusat untuk sementara," ujarnya.

Karena penanganan bendungan Situ Gintung masuk ke sistem tanggap darurat, Djoko menjelaskan, dana untuk penanggulangan sementara juga menggunakan dana darurat.

Djoko menjelaskan dari sisi teknis bendungan Situ Gintung jebol karena tidak mampu lagi menampung debit air yang sangat besar.

Limpahan air yang begitu banyak dalam waktu singkat membuat dinding bendungan berusia 60 tahun itu jebol secara tiba-tiba.

Sampai saat ini, jumlah korban meninggal akibat jebolnya bendungan tersebut mencapai 49 orang.

Ketika mengunjungi lokasi bencana, Presiden Yudhoyono menginstruksikan agar bendungan Situ Gintung dibangun kembali dengan kualitas dan perencanaan konstruksi yang baik.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009