Jakarta (ANTARA) - Dana darurat menjadi sumber finansial andalan dalam menghadapi situasi yang tak disangka-sangka seperti pandemi virus corona COVID-19.

Sumber pemasukan yang terdampak virus corona bisa diselamatkan bila sudah mempersiapkan dana darurat. Berapa dana darurat yang dibutuhkan untuk hadapi pandemi virus corona?

Farah Dini Novita, Co-Founder and Vice-CEO perusahaan konsultan keuangan Jouska Indonesia mengungkapkan jumlah ideal dana darurat di tengah pandemi.

"Di kondisi sekarang, harus ada dana darurat yang bisa menutupi kehidupan selama 12 bulan ke depan kalau mau aman," tutur Farah di konferensi pers Shopee, Jakarta, Kamis.

Agar tidak terpakai untuk kebutuhan non-darurat, Farah menyarankan untuk mengalokasikan dana darurat di tabungan atau deposito yang terpisah dari pengeluaran sehari-hari.

"Tidak boleh diotak-atik kecuali darurat."

Ia mengajak orang-orang untuk mulai mencatat pengeluaran, lalu memprioritaskan belanja untuk kebutuhan primer semata. Di masa pandemi, sebaiknya tahan dulu pengeluaran sekunder yang tidak betul-betul diperlukan.

Farah mengatakan sebelum menentukan jumlah dana darurat, seseorang harus memetakan penghasilan dan pengeluaran rutin tiap bulan. Pemetaan ini penting agar rencana keuangan yang disusun sesuai kebutuhan masing-masing.

"Dana darurat ini harus disisihkan setiap bulannya sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, membeli saham, dan membeli keinginan lainnya."


Baca juga: Tips agar jualan online laris manis saat Ramadhan dan corona

Baca juga: Tips belanja bijak di tengah pandemi COVID-19

Baca juga: Tunda keinginan, kiat atur keuangan di tengah pandemi COVID-19

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020