Jakarta (ANTARA News) â?? Sejumlah partai politik kecil masih menaruh harapan atas duet Prabowo Subianto dan Rizal Ramli (PS-RR), karena kans keduanya dianggap menjadi capres-cawapres yang mampu mengimbangi capres Susilo Bambang Yudhoyono.

Demikian dikatakan salah satu jurubicara Forum Antar Parpol (FAP) Jackson Kumaat di Jakarta, Rabu, menanggapi ditundanya Rakernas Partai Gerindra, yang seyogianya digelar hari ini.

Menurut Jackson, penundaan Rakernas Gerindra tak lepas dari komunikasi politik yang dijalankan, apalagi banyak pertimbangan untuk menentukan pendamping Prabowo.

FAP juga membantah usulan duet Prabowo-Kofifah, sebagai pasangan alternatif menjelang Pemilu Presiden mendatang. "Kami tetap solid duet PS-RR mampu menjadi simbol simpatisan partai politik, yang selama ini merasa tidak puas atas pemerintahan saat ini," ujarnya.

Menurut ia, wacana Prabowo-Kofifah hanyalah usulan pribadi anggota FAP, apalagi anggotanya memiliki banyak warna politik. Sebelumnya diberitakan PKNU yang juga anggota FAP mengusulkan duet Prabowo-Kofifah, karena dianggap dapat meraup suara di Jawa Timur dan kalangan Nahdliyin.

FAP adalah gabungan 19 partai politik, yang dipastikan tidak lolos ke Senayan karena jumlah kursi DPR-nya di bawah 2,5 persen. Kemarin diberitakan, FAP mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, tentang adanya permasalahan pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) saat Pemilu Legislatif lalu.

Lebih lanjut Jackson mengungkapkan, pihaknya yakin duet PS-RR memungkinkan terbentuk dan dideklarasikan, jika FAP bersatu bersama Partai Gerindra. "Selama dua pekan terakhir pihaknya menggelar pertemuan secara intensif, untuk menyatukan visi dan menyamakan persepsi. Meski ada beberapa pilihan, tampaknya pasangan PS-RR sudah hampir pasti final," tegas dia.

Di kesempatan terpisah, pengamat politik Bima Arya Sugiarto menilai Prabowo Subianto bakal menjadi lawan yang paling tangguh bagi Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilu presiden mendatang jika ia maju sebagai calon presiden.

"Prabowo sedang mendapat momentumnya. `Mood` publik lagi bagus untuk mencari lawan karakter SBY," kata Bima. Namun, lanjut dia, calon wakil presiden yang akan dipasangkan dengan Prabowo juga harus tepat sehingga peluang untuk menang juga lebih besar.(*)



Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009