Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Singapura di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat, kembali akan menjadi sasaran aksi unjuk rasa kelompok massa yang menamakan diri Pemerhati Kasus David Hartanto Widjaja.

Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Jumat pagi, aksi tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.

Mahasiswa Universitas Teknologi Nanyang (NTU) asal Indonesia, David Hartanto Widjaja (22) meninggal misterius di Singapura yang diklaim pihak universitas mati bunuh diri setelah menyerang dosen pembimbingnya, Prof Chan Kap Luk.

Namun, keterangan tersebut diragukan berbagai pihak termasuk pihak keluarga , sementara kasus ini masih akan dibawa ke Pengadilan Koroner di Singapura, 20 - 26 Mei 2009.

Pengadilan itu digelar untuk menentukan apakah kematian David itu tidak wajar sehingga memiliki unsur pidana atau tidak.

Jika pengadilan menyatakan ada unsur pidana, maka Pengadilan Koroner akan meminta kepolisian untuk mengusut penyebab kematian.

Kelompok Pemerhati Kasus David Hartanto Widjaja juga pernah berunjuk rasa di depan Kedubes Singapura pada 5 Mei 2009.

Ketika itu, perwakilan dari kelompok tersebut hanya diterima oleh Sekretaris Politik Kedubes Singapura yang bernama Jonathan.

Mereka menginginkan kasus kematian David diusut tuntas dengan melakukan investigasi yang jujur, dan agar sidang Pengadilan Koroner mendatang dapat benar-benar objektif dalam pelaksanaannya.

"Kita juga mengharapkan agar dibentuk tim investigasi yang bersifat independen yang melibatkan Indonesia dan Singapura dalam mengusut kasus kematian David," kata juru bicara Pemerhati Kasus David, Audy Wuisang. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009