Jakarta (ANTARA News) - Debat antarcapres dan cawapres yang menjadi bagian dalam proses pemilihan presiden harus diarahkan untuk membahas berbagai persoalan yang saat ini terjadi di masyarakat.

"Dalam debat terbuka tersebut harus dikembangkan suatu wawasan untuk membangun masyarakat," kata pengamat politik J. Kristiadi di Jakarta, Senin (25/5).

Debat terbuka capres dan cawapres itu lanjutnya akan menunjukkan kemajuan proses pemilu apabila adanya isu-isu relevan yang dibicarakan.

"Salah satunya isu ekonomi dan kepemihakan serta bagaimana janji-janji yang diucapkan dapat dicapai," katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat terbuka capres dan cawapres di sela-sela kampanye pemilu presiden (pilpres) 2009 mendatang sebanyak lima kali.

Menurut rencana, para kandidat capres akan mengikuti debat terbuka sebanyak tiga kali sedangkan para kandidat cawapres akan mengikuti debat terbuka sebanyak dua kali.

Topik-topik yang dipilih KPU merupakan tema-tema sentral dan berdasarkan pentingnya permasalahan yang akan dihadapi bangsa hingga lima tahun ke depan, seperti penegakan supremasi hukum dan fokus kebijakan pembangunan.

Dalam debat ini diharapkan akan terlihat program kerja dari masing-masing calon untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009