Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Fachrul Razi mengajak umat dan masyarakat untuk optimistis dapat mengatasi wabah COVID-19 sehingga kehidupan menjadi normal kembali seperti sedia kala.

"Kita benar-benar berduka, namun tetap optimis bahwa Allah tidak akan memberi cobaan di luar kesanggupan kita untuk memikulnya," kata Menag Fachrul melalui siaran langsung streaming Kemenag yang dipantau dari Jakarta, Kamis.

Dalam sambutan "Doa dan Dzikir Nasional untuk Keselamatan Bangsa: Bersimpuh Memohon Bebas dari Covid-19" tersebut, Fahrul mengatakan siapapun sangat sadar bahwa semua cobaan dan musibah datang atas ijin dan kehendak Allah.

Serta hanya Allah, kata dia, yang berkuasa untuk mencabut dan dan melenyapkan musibah tersebut.

Baca juga: MPR minta Menag terapkan siswa madrasah belajar via TVRI

Baca juga: Menag minta masyarakat tidak mudik untuk cegah penyebaran COVID-19

Baca juga: Menag tawarkan semua asrama haji sebagai RS darurat COVID-19


Menag mengutip Al Quran surat Ar Ra'du ayat 11 dan Gafir ayat 60 yang intinya siapapun yang bersungguh-sungguh maka dapat mengubah nasibnya. Dalam berusaha juga agar berdoa sehingga hajatnya dapat dikabulkan.

"Selama ini, kita telah bersungguh-sungguh berusaha untuk mencegah penyebaran dan melenyapkan wabah COVID-19 sejalan dengan perintah Allah bahwa Dia tidak akan mengubah nasib kita sebelum kita sendiri berusaha untuk mengubahnya. Dia juga menyuruh kita untuk berdoa, agar dikabulkan-Nya," katanya.

Menag mengatakan berusaha dan berdoa adalah dua perintah Allah yang harus terus dilakukan dalam hidup, terutama saat ada wabah COVID-19.

Dalam majelis zikir dan doa yang digelar pemerintah pada Kamis, kata dia, merupakan upaya memperkuat berbagai usaha yang telah dan akan terus dilakukan.

"Meski masing-masing kita terpisah tempat, namun seyogyanya hati dan batin kita berada dalam satu majelis yang satu. Majelis yang akan mengantarkan bangsa ini semakin kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan," kata dia.

"Dengan segenap keikhlasan jiwa dan raga, mari kita muliakan majelis malam ini dengan lantunan zikir dan doa, mengetuk pintu langit, kiranya bangsa ini segera dibebaskan dari segala musibah," katanya.

Menag Fachrul mengatakan merebaknya wabah COVID-19 memberi pelajaran berharga bagi bangsa bahwa selain pentingnya ilmu pengetahuan, juga terdapat hal yang tidak bisa ditinggalkan.

"Namun juga diingatkan arti penting kebersamaan, berharganya gandengan tangan dan mulianya sikap sabar. Sebagai bangsa yang beriman, tak elok jika kita terus terjerumus dalam kesedihan tanpa ujung, apalagi jika larut dalam perdebatan yang menguras tenaga dan emosi," kata dia.*

Baca juga: Sambut Isra Miraj, Menag ingatkan disiplin shalat dan jaga kesehatan

Baca juga: Menag galakkan bersih-bersih rumah ibadah cegah corona

Baca juga: Menag anjurkan hilangkan sementara salaman tangan atau "cipika-cipiki"

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020