Kabul, (ANTARA News) - PBB di Afghanistan mengumumkan, Senin, badan dunia itu akan bekerja dengan Uni Eropa dan pemerintah Afghanistan untuk melatih 35.000 polisi guna mengamankan pemilihan presiden yang akan diadakan Agustus.

Upaya berat internasional itu akan dilakukan untuk melindungi proses pemilihan dari kemungkinan serangan gerilyawan dan ancaman kekerasan lain yang dapat menghalangi pemilih untuk memberikan suara mereka, demikian dikutip dari AFP.

Sekitar 350 pejabat polisi dari seluruh negara itu telah memulai pelatihan, yang mencakup cara mengawasi proses pemilihan itu menurut udang-undang pemilihan, jurubicara PBB di Kabul Nilab Mubariz mengatakan kepada wartawan.

"Para pejabat yang telah dilatih pada gilirannya akan melatih pejabat lain polisi, dengan target 35.000 pada 20 Agustus," katanya menambahkan.

Pejabat-pejabat yang dilatih akan ditarik dari jajaran polisi, ia mengatakan.

Empat-puluh empat bakal calon telah terdaftar untuk pemilihan presiden 20 Agustus meskipun beberapa pesaing mungkin akan tersisih pada waktu daftar calon terakhir diumumkan pada 12 Juni.

Sekitar 3.324 calon juga telah menandatangani untuk mencalonkan diri untuk kursi-kursi di 34 dewan provinsi yang akan dipilih pada waktu yang sama dengan pemilihan presiden.

Seorang calon dewan provinsi telah tewas pekan lalu akibat ledakan bom yang dipasang di mobilnya. Ia adalah orang pertama dalam daftar itu yang dibunuh.

Tentara Afghanistan dan Barat telah bersiap-siap menghadapi pemilihan tersebut selama beberapa bulan, dan pasukan pimpinan-NATO akan menjamin ribuan balabantuan untuk pemilihan itu.

Pemerintah Afghanistan telah mengatakan mereka akan mengalokasikan 20 polisi untuk mengamankan masing-masing calon untuk pemilihan presiden.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009