Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pengetahuan Dasar Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Mien Rifai, Rabu, menilai kemampuan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di Indonesia masih rendah.

Hal itu dibuktikan oleh hasil survei pada 40 negara yang menunjukkanIndonesia berada di urutan 38 berkemampuan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, tambah Mien Rifai.

Dia mengutarakan, banyak orang Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi tidak mampu menerapkannya dalam bentuk karya nyata.

"Pintar tetapi belum mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Itu kelemahan dan ini terus kita kaji dan mendorong untuk menjadi perhatian kita bersama," katanya.

Kondisi ini sangat berbeda dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura dimana para peneliti mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi negaranya dan dunia.

Dia mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang besar tetapi yang menjadi masalah adalah ilmu pengetahuan dan teknologi ini belum dikembangkan di sekolah-sekolah.

Oleh karena itu, pembudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sangat penting ditanamkan kepada anak-anak sejak di bangku sekolah. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009