bangunan dua lantai tempat mengungsi masing-masing hanya diisi 30 orang
Jakarta (ANTARA) - Pengungsi banjir dari RT 07/01 Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat mematuhi kebijakan jaga jarak fisik dan sosial sesuai  arahan petugas setempat   mengacu kepada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Saat banjir menggenangi kawasan RT 07/01 Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat, Selasa dini hari, petugas kelurahan setempat menerapkan protap COVID-19 bagi warga yang pengungsi di Mushala Nurul Muslimin.

"Kita sudah memakai protap COVID-19 untuk pengungsi. Satu lantai hanya diisi sekitar 30 jiwa," ujar Lurah Kembangan Utara Rudi Hariyanto di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Banjir di dua RW Kelurahan Rawa Buaya surut

Baca juga: Warga Kembangan tak patuhi PSBB karena dengar isu ikan dua ton dilepas

Baca juga: Warga Kembangan di Jakarta Barat salurkan 3.000 paket sembako


Rudi mengatakan, turap Kali Angke yang belum memadai menjadi alasan klasik tergenangnya kawasan tersebut saat hujan. 

Rudi mengatakan pihaknya menyediakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19, serta menyediakan makan sahur bagi warga pengungsi.

Mushala dua tingkat tersebut saat itu digunakan untuk menampung sekitar 20 kepala keluarga yang mengungsi untuk menghindari banjir.

Setelah shalat subuh, warga kembali ke rumah  masing-masing dengan alasan untuk  mengamankan harta benda mereka.

Luas

Sementara itu, Lurah Rawa Buaya Syafwan Busti mengatakan, petugasnya telah mempersiapkan sejumlah lokasi pengungsian yang cukup luas untuk mengantisipasi banjir.

"Nanti tinggal pengaturan jarak antar pengungsi saja," ujar dia.

Seperti di kawasan RW 02 Kelurahan Rawa Buaya, telah disiapkan lokasi pengungsian di Apartemen Victoria yang cukup luas.

Sedangkan di RW 04 disebar di lima lokasi yakni RPTRA Intiland Teduh, RPTRA Sugriwa, RPTRA Karina Sayang, RPTRA Cempaka, dan RPTRA Cabe Rawit.

"Jumlah pengungsi dibatasi di masing- masing RPTRA," ujar dia.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020