London (ANTARA News/AFP) - Bursa saham Eropa menderita penurunan tajam pada hari Senin waktu setempat, menyusul munculnya kembali ketakutan terhadap kesehatan perekonomian dunia, kata para dealer.

Indeks FTSE 100 di London merosot 2,57 persen menjadi ditutup pada 4.234,05 poin sementara di Paris indeks CAC 40 kehilangan 3,04 persen menjadi berakhir pada 3.123,25 poin. Indeks Dax di Frankfurt turun 3,02 persen menjadi 4.693,40 poin.

Bursa lain di Eropa, terjadi penurunan 2,53 persen di Madrid, 4,17 persen di Milan, 2,05 persen pada Swiss Market Index, di Amsterdam turun 3,14 persen dan turun 2,47 persen di Brussel.

Akhir perdagangan di Eropa sejalan dengan melemahnya awal perdagangan hari ini di Wall Street, di mana para pedagang kecewa terhadap sinyal bertentangan dari pemulihan di ekonomi yang paling berpengaruh di dunia tersebut.

Indekse Dow Jones Industrial Average pada pertengahan hari ini turun 1,65 persen pada 8,399.16 poin, sementara indeks teknologi dominan Nasdaq telah menyusuti 2,49 persen menjadi 1,781.95.

Para investor kembali ke pasar Senin yang gelisah jelang pertemuan dua hari kebijakan Federal Reserve, mulai Selasa.

Mereka juga memanatu putaran mendatang triwulan dari laporan laba kuartalan dan prospek untuk reformasi keuangan dan lainnya.

Tetapi suasana terutama berkurang olehpandangan suram dari Bank Dunia dan penurunan harga komoditas yang dipimpin oleh minyak.

"Kegairahan (bulls) sudah kehilangan momentum di Wall Street," kata Yusuf Hargett dari Schaeffer`s Investment Research.

Dia mengatakan, para investor telah "sedikit bersorak" jelang memasuki pasar pada Senin, terutama dengan keputusan kebijakan moneter di AS yang akan dikeluarkan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Komentar Federal Reserve setelah pertemuan cenderung menawarkan petunjuk pada waktu dan kekuatan dari suatu pemulihan ekonomi.

"Kurangnya kepercayaan sekarang ini berakar dalam mentalitas menunggu dan melihat," kata Patrick O`Hare dari Briefing.com

Sementara Bank Dunia memangkas prospek untuk momentum di negara-negara berkembang, memperkirakan pertumbuhan rendah 1,2 persen tahun ini, dan memperingatkan diperlukan lebih banyak tindakan agar pemulihan berjalan terus.

Sejumlah proyeksi turun tajam dari dua tahun sebelumnya, dengan negara-negara berkembang terlihat tumbuh 8,1 persen pada tahun 2007 dan tumbuh 5,9 persen pada 2008.

Pedagang Eropa mengambil sedikit kenyamanan dari survei yang menunjukkan bahwa perusahaan di Jerman, ekonomi terbesar zona euro, telah mendapatkan sebuah stabilisasi setelah bergejolak dalam beberapa bulan terakhir.

Indeks iklim bisnis Ifo untuk naik untuk ketiga bulan berturut-turut mencapai 85,9 poin, sedikit lebih baik baik daripada harapan pasar 85,3 poin dan dari revisi 84,3 poin pada Mei.

"Pasar telah melihat indikator cukup semangat," kata seorang pedagang kepada Dow Jones Newswires. "Sekarang kami ingin hasilnya."

Di Frankfurt perusahaan-perusahaan yang sangat tergantung pada faktor makro ekonomi berada di bawah tekanan.

Pembuat baja ThyssenKrupp jatuh 5,31 persen menjadi 16,95 euro sementara produsen mobil Volkswagen dan BMW masing-masing turun 2,03 persen menjadi 219,45 dan euro 4,05 persen menjadi 25,80 euro.

Flag carrier Lufthansa menyusut 2,73 persen menjadi 8,55 euro setelah mengungkapkan bahwa pihaknya akan memangkas biaya lanjutan jika ingin kembali ke keuntungan tahun ini.

Di Paris, menurut Jean-Bernard Parenti dari SwissLife Gestion Privee, "investor mengambil keuntungan dalam sektor-sektor yang telah meningkat, seperti mobil dan tambang."

Pembuat mobil Renault jatuh 7,86 persen menjadi 24,90 euro setelah Standard and Poor`s menurunkan peringkat utang jangka panjang ke peringkat BB dari BBB-minus.

Perusahaan minyak menderita dari kemerosotan dalam harga minyak mentah. Total turun 3,32 persen menjadi 37,88 euro dan Vallourec turun 1,90 persen menjadi 84,96 euro. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009