Jakarta (ANTARA) - H&M, toko fesyen asal Swedia, akan menutup permanen delapan gerainya di Italia, termasuk dua toko di ibu kota fesyen Milan.

Wabah virus corona telah memaksa toko ritel fesyen terbesar kedua di dunia itu untuk menutup toko-toko di lebih dari puluhan pasar, termasuk semua toko di Italia.

Setelah tujuh pekan karantina wilayah, di mana semua bisnis yang tidak esensial harus ditutup, ritel-ritel fashion di Italia boleh dibuka lagi pada 18 Mei.

Namun H&M mengabarkan dua dari toko terbesarnya di Milan dan kota Bari takkan dibuka lagi.

Baca juga: Putra Anna Wintour sakit setelah merawat pasien corona

Baca juga: Perancang sepatu Sergio Rossi meninggal karena komplikasi corona


Di antara Agustus dan November, H&M juga berniat untuk menutup permanen toko-toko di kota Udine, Vicenza, Bassano del Grappa, Gorizia dan di kota Grosseto, Tuscan

"Keputusan untuk menutup terkait dengan keberlanjutan ekonomi dari masing-masing toko tertentu," kata juru bicara H&M di Italia dalam pernyataan emailnya.

Dalam pernyataan itu disebutkan H&M ingin "mengoptimalkan portofolio tokonya, menambah layanan baru secara online dan terus menawarkan pengalaman belanja terbaik kepada klien, melalui saluran yang berbeda".

H&M telah menghabiskan banyak uang untuk menghidupkan kembali bisnisnya setelah bertahun-tahun mengalami penurunan laba dan meningkatnya inventaris karena penjualan yang melambat di toko-toko inti H&M.

Mereka sedang dalam proses menutup sebagian toko H&M di Eropa dan membuka toko baru di pasar berkembang.

Baca juga: London Fashion Week akan digelar secara digital

Baca juga: Corona ancam produksi iklan fesyen

Baca juga: Petugas peragaan busana Valentino gunakan masker

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020