Viareggio, Italia (ANTARA News/AFP) - Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan orang lagi cedera di Italia utara, ketika dua kereta tanker yang dipenuhi gas meledak setelah tergelincir, dan membuat beberapa rumah di dekatnya musnah dilalap api, kata beberapa petugas pemadam pada Selasa.

Ledakan di dekat tempat pelancongan di tepi laut tersebut, Viareggio, juga membuat 34 orang menderita luka serius, sekitar separuhnya dikatakan berada dalam kondisi kritis.

Banyak korban telah menderita luka bakar parah, kata pusat koordinasi petugas pemadam di Roma.

Dua orang lagi tewas Selasa sore, sehingga jumlah korban jiwa yang semula 13 naik jadi 15. Ratusan petugas pemadam dari seluruh wilayah itu segera dikerahkan ke daerah tersebut guna membantu operasi pertolongan dan menjamin tanker lain tak terbakar.

Seribu orang telah diungsikan dari daerah tersebut karena adanya bahaya ledakan lain, kata Luca Lunardini, walikota Viareggio --yang memiliki 50.000 warga.

Wilayah itu telah dinyatakan berada dalam kondisi darurat dan Menteri Transportasi Altero Matteoli dijadwalkan membentuk satu komite guna menyelidiki kecelakaan tersebut.

Ledakan itu terjadi menjelang tengah malam Senin, ketika satu gerbong dari rangkaian 13 gerbong kereta yang mengangkut bahan bakar gas cair (LPG) keluar rel di kota pantai tersebut, yang terletak tepat di sebelah barat-laut Menara Pisa.

Beberapa saksi mata, termasuk Lunardini, melaporkan mereka mendengar tiga ledakan: ledakan pertama yang bersuara keras dan dua ledakan lain sesudahnya.

"Mobil terbalik di pinggir rel dan gas mengalir ke beberapa rumah terdekat sebelum meledak," kata seorang petugas senior pemadam Antonio Gambardella.

Puluhan rumah kecil di sepanjang rel terbakar. Dua bangunan kecil permukiman juga dilalap si jago merah dan hancur, kata beberapa saksi mata.

Sebanyak 18 orang diduga tinggal di salah satu bangunan itu.

Sebagian penghuni diketahui selamat, kata Gambardella kepada AFP, "tapi kami khawatir ada beberapa orang yang terperangkap di bawah puing." Empat orang telah dilaporkan hilang.

Ia mengatakan seorang bocah laki-laki yang berusia delapan tahun telah dikeluarkan dalam keadaan hidup Selasa dinihari.

Dua anak lagi termasuk di antara korban cedera, kata Aronica, seorang warga setempat.

Korban tewas dan cedera adalah pejalan kaki atau orang yang tinggal di kedua bangunan yang musnah terbakar, tapi kebanyakan dari mereka masih harus diidentifikasi.

Sedikitnya empat bangunan lain rusak akibat ledakan tersebut.

"Saya mendengar suara ledakan dan saya keluar ke jalan dan saya menyaksikan kobaran api serta satu mayat yang rusak tergeletak di tanah," kata seorang saksi mata kepada kantor berita Italia, ANSA.

"Itu adalah pemandangan yang mengerikan yang takkan pernah dapat saya lupakan," tambah saksi mata tersebut --yang bekerja di satu perusahaan farmasi di dekat tempat kecelakaan. "Kami tak dapat berbuat apa-apa selain menutupi mayat itu."

Seorang saksi mata lain mengatakan bagaimana seorang gadis muda terperangkap kobaran api saat ia mengendarai sekuter dan menjatuhkan diri ke tanah untuk memadamkan api yang membakar pakaiannya, demikian laporan ANSA.

Salah seorang masinis kereta menceritakan caranya menyelamatkan diri. "Ruang masinir dipenuhi gas, tapi dengan susah-payah kami dapat menyelamatkan diri. Kami masih hidup, ini sungguh suatu keajaiban."

Para penyelidik sedang menyelidiki kemungkinan ledakan tersebut terjadi karena poros roda salah satu gerbong patah, sehingga gerbong itu tergelincir dan barang bawaannya yang mudah terbakar, kata ANSA.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009