Banjarmasin,(ANTARA News) - Calon wakil presiden Wiranto menyatakan, pelaksanaan Pemilu 2009 jangan dipaksakan satu putaran, jika memang kehendak rakyat belum sepenuhnya terakomodasi.

"Pemilu apakah satu putaran atau dua putaran, yang penting suara rakyat tetap dapat disalurkan. Jangan dipaksakan satu putaran, ini kan negara demokrasi," katanya, saat menerima para relawan pemenangan Jusuf Kalla-Wiranto di Banjarmasin, Rabu.

Wiranto menyatakan, dirinya siap berada di depan jika ada pemaksaan agar Pemilu Presiden 2009 berjalan satu putaran. "Biarlah proses demokrasi berjalan apapun tanpa paksaan. Jangan mengada-ada, harus satu putaran. Tidak benar, jika terbukti ada pemaksaan," katanya.

Mantan Panglima TNI itu menambahkan, dirinya bersama pasangannya calon presiden Jusuf Kalla menyerukan agar seluruh pihak turut mengawasi pelaksanaan Pilpres pada 8 Juli 2009.

"Semua pihak termasuk media, harus ikut mengawasi jalannya Pilpres 2009. Saat ini sudah terbukti, banyak kecurangan mulai dari manipulasi suara, DPT dan lainnya. Karenanya semua pihak harus mengawasi, bukan Wiranto," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wiranto sepakat untuk menjadikan KTP sebagai alat untuk memberikan suaranya. "Ya itu bagus, jadi memberikan kesempatan kepada semua warga negara untuk menyalurkan suaranya. Rakyat ini kan pemilik negeri ini jadi janganlah direkayasa. Biarlah mereka menyalurkan suaranya secara utuh," kata Wiranto.

Tiga hari menjelang berakhirnya kampanye Pilpres 2009, calon wakil presiden Wiranto pada Rabu (1/7) menggelar kampanye di Banjarmasin, Ternate, Gorontalo dan Makassar.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009