jumlah pasien positif bertambah 14 orang sehingga total kasus positif COVID-19 di Sulbar menjadi 58 orang
Mamuju (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyatakan kasus positif terjangkit virus corona di  wilayah itu mencapai 58 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, Muhammad Alif Satria di Mamuju, Rabu, mengatakan Tim Gugus telah menerima laporan hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Makassar (BBLK) Makassar.

Baca juga: Positif COVID-19 di Sulbar bertambah menjadi 38 kasus

Ia mengatakan jumlah pasien positif kembali bertambah yaitu 14 orang sehingga total kasus positif COVID-19 di Sulbar menjadi 58 orang.

Sebaran kasus positif COVID-19 di Sulbar, adalah 32 kasus dari Mamuju Tengah, 5 di Kabupaten Pasangkayu, 4 di Mamuju, 2 di Majene dan 15 di Polewali Mandar.

Baca juga: Refocusing anggaran untuk COVID-19 di Sulbar capai Rp349 miliar

"Kita tidak pernah tahu bahwa orang di sekitar kita apakah menderita COVID-19 karena tanpa keluhan atau tanpa gejala, sehingga physical distancing harus dilaksanakan, disiplin cuci tangan pakai sabun, dan menggunakan masker bila keluar rumah," katanya.

Ia mengatakan pemerintah telah melakukan penelusuran kontak dari pasien positif yang dirawat.

"Sampai saat ini sudah dilakukan pemantauan sebanyak 1.413 orang, pengawasan orang tanpa gejala 571 orang dan pasien dalam pengawasan 60 orang," katanya.

Baca juga: Realokasi anggaran penanganan COVID-19 Sulbar capai 95 persen

Pemerintah Provinsi Sulbar telah menerapkan starategi sosial distancing dalam mencegah dan menghadapi merebaknya COVID-19.

"Pemerintah di Sulbar menerapkan sosial distancing sebagai langkah dalam mencegah dan menghadapi merebaknya COVID-19," kata Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar

Ia mengatakan, menyikapi virus corona yang telah ditetapkan sebagai bencana nasional oleh pemerintah dan ditetapkan WHO sebagai pendemi global maka perlu kebersamaan melawan virus tersebut.

"Dengan kebersamaan akan membantu kita melakukan langkah secara massif melibatkan seluruh pihak menghadapi pendemi ini," katanya.

Baca juga: Kejati Sulbar awasi "refocusing" anggaran penanganan COVID-19

Menurut dia, masyarakat agar tetap tenang dan jangan panik serta menerapkan social distancing dengan menjaga jarak sejauh satu meter.

"Tetap jaga jarak sejauh satu meter dan menunda pertemuan melibatkan orang banyak, selain itu mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak mendesak," katanya.

Ia berharap masyarakat dapat menghindari kontak lanhsung, dan jangan berpelukan dan bersentuhan.

Selain itu masyarakat diminta melaksanakan perilaku hidup sehat (PHBS) dengan mencuci tangan menggunakan sabun.

"Lakukan etika batuk bersin yang baik, dengan menggunakan tisu atau lipatan siku, lakukan aktivitas fisik dengan berolahraga, makan makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan berdoa agar bencana ini berlalu

Ia berharap imbauan pemerintah ini dapat dilaksanakan dengan penuh disiplin.

Baca juga: Jubir Sulbar: Pasien asal Majene sembuh dari COVID-19


 

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020