Subang (ANTARA news) - Menteri Pertanian (Mentan) Indonesia Anton Apriyantono mengimbau pada para kepala daerah dan pihak lainnya untuk mewaspadai datangnya El Nino pada tahun 2010 mendatang.

"Untuk itu perencanaan tanam yang akurat merupakan hal terpenting," katanya di Subang, Jawa Barat, Sabtu.

Upaya ini, menurut dia, sebagai antisipasi kekeringan yang kemungkinan melanda petani. Namun, ia menambahkan bahwa musim kering tahun ini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pruduksi padi secara nasional. "Kami melihat curah hujan masih ada," katanya.

Menurut dia, ancaman kekeringan justru akan muncul tahun 2010. "Berdasarkan data Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMGK) tahun 2010 terdapat ancaman fenomena alam El Nino," katanya.

Untuk itu, kata dia, para petani harus memiliki kalender tanam yang akurat. "Kepala daerah dan pihak lainnya bisa saling membantu mensosialisasikan program tanam akurat pada petani sehingga mampu meminimalisir fenomena gagal panen karena kekeringan," katanya.

"Memilih menanam yang cocok sesuai musim pun merupakan solusi terbaik," katanya.

Sementara itu, Bupati Subang Eep Hidayat mengatakan, kekeringan yang melanda bagian Timur dan Utara Subang nyaris terjadi tiap tahun. "Kekeringan ini diakibatkan supai air dari waduk Jatiluhur sudah tidak sesuai dengan kebutuhan lahan yang ada," katanya.

Dalam kaitan ini, menurut dia, pembangunan bendungan Sadawarna menjadi solusi. "Setidaknya realisasi Bendungan Sadawarna itu mampu mencetak 10 ribu hektare sawah baru," katanya.

Ia menambahkan bahwa keberadaan bendungan Sadawarna itu kelak mampu mengendalikan aliran air sungai Cipunegara. "Setidaknya Subang mampu terhindar

bencana banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau," katanya.

Untuk hal ini, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan masyarakat Sadawarna Subang. "Mereka merelakan tanahnya untuk dijadikan bendungan," katanya.

Pembangunan bendungan ini, kata dia, membutuhkan dana sebesar Rp300 miliar. "Sayangnya gagasan ini belum mendapat tanggapan dari pemerintah pusat," katanya.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Subang Agus Taruna menambahkan, kekeringan yang melanda Kecamatan Pusakanegara dan Legon Kulon Subang sulit diatasi.

"Air laut telah merembes ke aliran sungai Cipunegara bagian hilir dan air menjadi asin sehingga tidak bisa dimanfaatkan petani untuk mengairi sawahnya," demikian Agus Taruna.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009