Jakarta (ANTARA News) - Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan digelar 4 hingga 7 Oktober di Pekanbaru, Riau, kemungkinan akan menghadapi kendala penginapan karena hotel berbintang di daerah itu tidak cukup menampung seluruh peserta Munas.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau Indra B Syukur di Jakarta, Jumat mengatakan, jumlah hotel berbintang satu hingga lima di Pekanbaru mempunyai 2.000 kamar, sementara berdasarkan data Munas Golkar di Bali, lima tahun lalu, dibutuhkan sedikitnya 2.300 kamar di hotel berbintang lima dan empat.

"Jika diasumsikan semua kamar hotel pada tanggal 4-7 Oktober dipakai peserta Munas dan tim sukses calon ketua umum, maka tetap saja ada kekurangan 300 kamar. Jadi, kalau memakai hotel berbintang saja tidak cukup," tegas Indra.

Menurut dia, sebagai gambaran, di Pekanbaru hanya ada tiga hotel berbintang lima dengan total 497 kamar serta empat hotel berbintang empat dengan total 667 kamar. Jadi, totalnya hanya ada 1.164 kamar hotel berbintang empat dan lima.

Beberapa waktu lalu, seseorang yang mengaku Andi Raharja telah memesan kamar sejumlah hotel berbintang di Pekanbaru seperti Hotel Jatra, Ibis, Pangeran dan Grand Elit.

Menanggapi hal ini, Indra mengatakan, pemesanan itu bisa dipastikan untuk kepentingan Munas Golkar. Padahal pihak hotel sebelumnya mengatakan pemesan ini tidak berhubungan dengan Golkar.

DPD I Golkar Riau sempat kewalahan menghadapi masalah hotel itu, bahkan Ketua DPD I Golkar Riau yang juga Gubernur Riau Rusli Zainal turun tangan langsung untuk mengatasinya.

Seperti dikutip sebuah media online di Riau, Wakil Sekretaris DPD Golkar Riau, Gumpita mengatakan, pihaknya sudah bisa "mengamankan" 1.600 kamar untuk Munas mendatang.

Dengan data ini, 30 persen peserta Munas akan menginap di hotel kelas melati.

Namun Ketua PHRI Riau Indra Syukur menjelaskan, kualitas hotel melati di Pekanbaru juga relatif cukup bagus.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009