London (ANTARA News) - Pangeran Edward telah menghabiskan 24 jam mengunjungi tentara Inggris di garis depan di Afghanistan, Istana Buckingham mengumumkan Kamis.

Putera termuda Ratu Elizabeth II itu tiba di provinsi Helmand di Afghanistan selatan yang bergolak Selasa malam dan pergi Rabu, kata seorang juru bicara istana.

Edward, 45, adalah kolonel kerajaan dari Batalion kedua, Rifles, dan telah menghabiskan hari itu dengan tentara dari unit tersebut di kota Sangin, tempat mereka telah menghabiskan lima bulan terakhir untuk berusaha menghasilkan keamanan yang lebih besar.

Tentara-tentara itu telah "di garis depan perang melawan gerilyawan di Helmand, yang berusaha untuk membuat tidak stabil wilayah itu", kata seorang jurubicara kementerian pertahanan (MoD) seperti dilaporkan AFP.

"Orang-orang Rifles telah beroperasi bahu-membahu dengan para anggota militer nasional dan polisi nasional Afghanistan."

Pangeran berada di tempat ketujuh dalam barisan pewaris takhta dan bergabung singkat dengan Marinir Kerajaan. Keponakannya, Pangeran Harry, bertugas di garis depan di Afghanistan tahun lalu.

MoD mengatakan Edward telah berjalan-jalan ke kantor gubernur distrik itu Fazil Haq di luar markas operasi progresif tentara Inggris untuk melihat pembangunan zona pemerintah, yang dibangun di tempat itu untuk memberi masyarakat setempat akses lebih aman ke Haq.

Tentara-tentara itu telah mendapat kantung-kantung ransum sejak Juli tapi pangeran membawa makanan baru bersamanya untuk berterimakasih pada mereka atas upaya mereka.

Edward mengatakan pada para tentara itu: "Terima kasih karena telah menerima saya di sini dan menjaga saya dengan sangat baik. Saya ingin anda mujur selama beberapa pekan terakhir; saya mengharapkan tanpa sakit dan produktif".

Letnan Kolonel Rob Thomson, pejabat yang memimpin Kelompok Tempur Rifles 2, mengatakan kunjungan itu merupakan kehormatan.

"Itu menjadi dorongan nyata pada orang-orang Rifles, yang berani dan teguh hati menghadapi keadaan sekitar yang menantang yang patut dicontoh," ujarnya.

Inggris memiliki sekitar 9.150 tentara di Afghanistan, sebagian besar memerangi geriyawan Taliban di Helmand. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009