Timika (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua mendukung penuh upaya pemulihan keamanan di areal pertambangan PT Freeport Indonesia yang dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Timika Amole II.

"Berkaitan dengan adanya insiden di areal Freeport, kami minta jajaran TNI dan Polri memperketat pengamanan agar operasional perusahaan tetap berlangsung dengan baik," kata Bupati Mimika, Klemen Tinal di Timika, Rabu.

Guna mendukung pemulihan keamanan di areal Freeport, Klemen Tinal juga mengingatkan warga Mimika agar membantu tugas aparat keamanan dengan mengamankan lingkungannya masing-masing.

"Masyarakat juga harus membantu tugas aparat supaya tidak ada celah bagi provokator yang ingin menjadikan daerah Mimika tidak stabil," tambah Tinal.

Ia mengatakan, berlarut-larutnya aksi teror oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya di areal Freeport secara langsung berimbas kepada rawannya situasi kamtibmas secara umum di Mimika.

"Kita semua berharap agar kejadian teror di Freeport segera dihentikan dan pelakunya ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Saat membacakan nota keuangan RAPBD 2010 di DPRD Mimika, Selasa malam, Klemen Tinal mengatakan nilai APBD Mimika diproyeksi turun lantaran menurunnya royalti dari PT Freeport.

Dikatakan, penurunan penerimaan royalti dari Freeport tidak terkait adanya gangguan keamanan yang telah berlangsung lebih dari dua bulan sejak Juli.

"Tidak ada pengaruhnya dengan kasus penembakan di Freeport tapi penentuan royalti disesuaikan dengan harga tembaga dan emas di pasaran dunia serta tingkat produksi perusahaan," jelas Tinal.

Tahun 2009 Pemkab Mimika menargetkan penerimaan daerah dari royalti PT Freeport sebesar Rp500 miliar.

Namun dalam kenyataan realisasi penerimaan royalti dari PT Freeport hanya Rp360 miliar dan tahun 2010 diprediksi jumlahnya tetap seperti tahun ini. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009