Jakarta (ANTARA News) - Isman, ayah kandung Bagus Budi Pranoto alias Urwah (31), tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan oleh Densus 88 Polri, Sabtu sekitar pukul 12:20 WIB, mendatangi ruang forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Isman yang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo, itu dijemput anggota Mabes Polri di Terminal Kampung Rambutan. Dengan menaiki mobil Nissan Terano hitam B 1463 BH, ia dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Isman yang datang bersama The Islamic Study and Action Center (ISAC), langsung masuk ke ruang Ante Mortem, RS Polri.

Dalam ruangan tersebut, Isman yang di dampingi Endro Sudarsono, anggota tim ISAC yang juga kuasa hukumnya, melakukan identifikasi terhadap jenazah anaknya, Urwah.

Sejumlah ijazah Urwah yang ada sidik jarinya dicocokkan. Bahkan pakaian yang dikenakan Urwah pun diperlihatkan. Belum ada kepastian apakah jenazah Urwah diperbolehkan untuk dibawa pulang. Wartawan pun dilarang memasuki ruang Ante Mortem.

Rencananya, jenazah Urwah yang juga "tangan kanan" gembong teroris Noordin M Top, akan diambil ayahnya, Isman.

Sebelumnya Endro mengatakan, bila diperbolehkan oleh kepolisian, pihak keluarga akan membawa pulang jenasah Urwah untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Mijen RT 08/01, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah.

Urwah yang sudah 4 tahun menghilang dari keluarga itu, bersama tiga tersangka teroris lainnya termasuk Noordin M Top, tewas ditembak aparat Densus 88 di tempat persembunyiannya di Kampung Kepuhsari, RT 3/11, Mojosongo, Jebres, Solo, beberapa waktu lalu. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009