Sukabumi (ANTARA News) - Sekitar 60 ribu lahan pesawahan di Kabupaten Sukabumi terancam kekeringan akibat kemarau yang berkepanjangan ini.

Kekeringan tersebut melanda di daerah Pajampangan di Kabupaten Sukabumi, seperti di daerah Kecamatan Tegalbuleud, Sagaranten, dan lain-lain. Namun, kekeringan tersebut tidak sampai pusu. Untuk mengatasi kekeringan tersebut, petani secara bergantian mengairi sawah mereka dari irigasi walaupun kondisi airnya sedang surut.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Dudung Abdurochman membenarkan bahwa sekitar 60 ribu hektare lahan pesawahan di daerah Pejampangan rawan kekeringan. Tapi saat ini sekitar 15 ribu hektare sudah terairi, dan sisanya mungkin menunggu musim hujan. "Untuk mengantisi meluasnya kekeringan saat ini kami sedang memperbaiki saluran irigasi," kata Dudung.

Untuk sementara waktu, pihaknya mengimbau kepada petani yang menanam padi apabila sawahnya tidak terairi untuk sementara menanam palawija saja. Karena apabila dipaksakan, khawatir akan gagal panen. Selain itu, pada musim kemarau ini petani lebih baik mengolah sawahnya dan menistirahatkan menunggu masa tanam kembali. "Petani lebih baik menanam tanaman yang masa panennya lebih cepat dan tahan terhadap kekeringan," imbaunya.

Dudung menambahkan, musim hujan saat ini mulai turun, diharapkan petani padi yang sawahnya kekeringan sudah bisa terairi, dan pada musim tanam ini petani bisa menghasilkan padi yang berlimpah. "Kami berharap musim kemarau yang berkepanjangan segera berakhir, dan petani bisa bertani lagi," tandasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009